Awal tahun sering kali dipenuhi semangat baru, resolusi ambisius, dan mungkin juga segelas kopi sambil menatap kalender kosong. Kita semua punya cara masing-masing untuk memulai tahun, bukan?
Ada yang langsung sibuk menyusun rencana traveling, ada yang menghabiskan waktu bersama keluarga, dan ada juga yang lebih memilih rebahan sambil scroll media sosial, mencari inspirasi (atau alasan untuk tidak melakukan apa pun). Tapi bagi saya, awal tahun sama halnya awal permulaan hari, dimana saya punya satu ritual yang selalu membuat hidup terasa lebih hidup, yakni membaca.
Sebelum kamu buru-buru berpikir ini akan menjadi tulisan yang "terlalu serius", tenang saja. Membaca itu tidak harus selalu berat. Saya tidak menyuruh kamu langsung membuka buku filsafat atau teori quantum yang bisa membuat pusing.
Membaca itu fleksibel. Mau itu novel ringan, biografi tokoh inspiratif, atau bahkan komik digital favorit kamu, semuanya sah. Yang penting, ada sesuatu di tanganmu yang bisa membuka pikiran, membuat hati lebih hangat, atau sekadar memberi jeda dari rutinitas yang kadang terasa melelahkan.
Ngomong-ngomong soal membaca, saya sedang kepikiran satu hal. Kenapa, ya, kebiasaan ini sering kali diremehkan? Ada kesan kalau membaca itu hanya untuk mereka yang punya banyak waktu atau yang ingin terlihat "pintar". Padahal tidak begitu.
Bagi saya, membaca itu justru seperti me-time. Waktu untuk diam, menyelami cerita, dan ya kalau beruntung menemukan bagian kecil dari diri kita sendiri di setiap halaman.
Di awal tahun ini, saya memulai dengan sesuatu yang ringan tapi tidak kalah berkesan, ya membaca novel karya Tere Liye. Mungkin kamu juga pernah membaca salah satu bukunya? Saya selalu terpikat dengan caranya menulis, cara dia bercerita yang sederhana tapi langsung mengena. Kadang, satu kalimat pendek saja bisa membuat kita merenung lama, seolah ada kaca besar di depan mata yang membuat kita sadar: "Oh, iya, ya. Ini tuh aku banget."
Tetapi membaca itu lebih dari sekadar menikmati cerita. Setiap halaman yang kita buka seperti membuka pintu kecil ke dunia lain. Entah itu kisah seseorang yang hidupnya jauh berbeda dari kita, atau petualangan seru di tempat yang hanya ada dalam imajinasi. Membaca itu seperti berbicara dengan dunia, tanpa harus meninggalkan tempat tidur. Serius, coba saja.
Awal tahun ini, saya percaya kita semua butuh "sesuatu" untuk memulai. Dan bagi saya, sesuatu itu ada di dalam buku. Buku itu tidak pernah meminta apa pun dari kita, selain sedikit waktu dan perhatian. Sebagai gantinya? Ia memberikan kita ide baru, perspektif segar, dan kadang jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak kita sadari kita miliki.
Tetapi saya paham, tidak semua orang suka membaca. Ada yang bilang, "Buku itu membosankan," atau "Saya tidak punya waktu untuk itu." Kalau kamu termasuk salah satu yang merasa begitu, saya hanya ingin mengatakan: tidak apa-apa.
Kamu tidak harus membaca buku tebal dengan ribuan halaman. Mulailah dari yang kecil. Mungkin artikel pendek, cerpen, atau bahkan caption yang membuatmu berpikir. Yang penting, ada sesuatu yang menggerakkan otakmu, menyentuh hatimu, dan membuat harimu sedikit lebih baik.
Saya selalu percaya bahwa membaca itu bukan soal kecepatan atau jumlah. Ini tentang perjalanan. Setiap buku yang kamu baca adalah langkah kecil menuju versi diri yang lebih baik. Kadang, buku itu tidak langsung memberi efek besar. Tetapi entah bagaimana, ada jejaknya yang tertinggal, membekas di pikiran atau di hati.
Kalau dipikir-pikir, membaca itu seperti bercermin. Kita melihat diri kita dalam cerita orang lain, belajar dari kesalahan mereka, atau mungkin hanya terhibur oleh kegilaan yang mereka alami. Dan anehnya, semakin kita membaca, semakin kita merasa tidak sendirian.
Awal tahun adalah momen yang sempurna untuk memulai kebiasaan ini. Bukan karena membaca itu wajib, tetapi karena membaca itu menenangkan. Di tengah semua kegaduhan dunia target pekerjaan, tekanan media sosial, atau sekadar bisingnya hidup, membaca bisa menjadi pelarian yang menyenangkan.
Jadi, bagaimana kalau kita mulai tahun ini dengan satu buku di tangan? Tidak perlu muluk-muluk. Pilih buku yang membuat kamu penasaran. Mungkin novel drama yang selama ini hanya menjadi penghuni rak, atau buku motivasi yang pernah kamu beli tapi belum sempat dibuka. Biarkan buku itu menemanimu membuka lembaran baru.
Dan kalau kamu butuh alasan lain untuk membaca, ingat ini! membaca tidak pernah membuat kita rugi. Buku itu investasi. Ia tidak akan hilang, tidak akan kadaluarsa. Setiap cerita yang kamu baca, setiap pengetahuan yang kamu serap, semuanya akan tetap ada di dalam dirimu, menunggu saat yang tepat untuk keluar dan mengubah hidupmu.
Mari kita mulai tahun ini dengan sederhana, tapi bermakna. Satu buku, satu halaman, satu kata sekalipun. Karena di dalam setiap kata itu, ada dunia yang menunggu untuk ditemukan. Selamat membaca, dan selamat menyambut babak baru hidupmu. Semoga tahun ini menjadi cerita yang indah untuk kamu tulis.
Pena Narr, Belajar Mencoret...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H