Apa jadinya jika dokter hanya tertarik pada gaji dan tidak memiliki semangat menyelamatkan nyawa? Apa yang terjadi jika ilmuwan hanya mengejar kekayaan pribadi dan tidak peduli pada kemajuan ilmu pengetahuan?
Semua profesi, pada dasarnya memiliki sisi kemuliaan yang melampaui materi, dan begitu juga dengan guru. Guru yang baik tidak hanya mengajar untuk sekadar memenuhi kewajiban, tetapi mereka mendidik untuk menciptakan perubahan yang signifikan di masa depan.
Saat ini, kita mungkin sudah terbiasa melihat profesi guru sebagai sesuatu yang biasa saja. Tapi pernahkah kita berpikir tentang dampak yang mereka hasilkan setiap hari? Bagaimana setiap nasihat, ilmu, dan pengalaman yang mereka bagikan bisa merubah hidup seorang murid, bahkan membawa mereka ke jalan kesuksesan?
Seorang guru memiliki kuasa untuk menyalakan api semangat di dalam diri murid-muridnya, untuk membuat mereka percaya bahwa mereka mampu menggapai bintang-bintang. Jika guru tidak memiliki semangat itu, maka bagaimana kita bisa mengharapkan para murid untuk memiliki mimpi-mimpi besar?
Di sinilah letak pentingnya bagi kita semua, bukan hanya para guru, tetapi juga masyarakat secara umum, untuk kembali menghargai pendidikan. Menjadi guru bukan hanya soal gaji, melainkan soal peran penting dalam membangun bangsa. Jika kita hanya fokus pada angka-angka gaji, maka kita melupakan hal-hal yang jauh lebih substansial, yaitu ilmu, karakter, dan masa depan.
Kita perlu orang-orang yang memiliki dedikasi dan cinta pada ilmu, yang rela memberikan segalanya demi kemajuan pendidikan, bukan karena uang, tapi karena mereka percaya pada potensi manusia.
Kita juga perlu menyadari bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Guru yang berkualitas akan melahirkan generasi yang berkualitas, dan dari sanalah perubahan besar bisa terjadi. Ini bukan hanya tentang satu-dua tahun mengajar di kelas, tapi tentang menciptakan fondasi bagi masa depan yang lebih cerah.
Jika kita tidak lagi memiliki guru-guru yang berkualitas, maka kita juga sedang membahayakan masa depan kita sendiri. Maka, bagi mereka yang masih meremehkan profesi guru, sudah saatnya kita merubah cara pandang kita.
Menjadi seorang guru, bagi saya, bukan sekadar pilihan karier. Ini adalah panggilan jiwa, sebuah bentuk tanggung jawab sosial yang harus kita emban dengan bangga.
Jika kita ingin melihat perubahan nyata dalam sistem pendidikan kita, maka kita harus mulai dari sini, dengan merangkul kembali semangat mendidik yang sejati.
Kualitas guru adalah cerminan dari kualitas pendidikan kita, dan pada akhirnya, kualitas pendidikan adalah penentu masa depan bangsa. Jadi, jangan pernah anggap remeh profesi ini, karena di tangan merekalah kita menaruh harapan terbesar untuk masa depan generasi yang akan datang.