Alih-alih memberikan kebebasan penuh sejak dini, orangtua bisa memberikan kebebasan secara bertahap. Mulailah dengan tanggung jawab kecil, dan seiring bertambahnya usia dan kematangan anak, berikan lebih banyak keleluasaan. Ini akan membantu anak belajar mengelola kebebasan dan tanggung jawab secara bertahap.
4. Dampingi Anak dalam Membuat Keputusan
Meskipun anak diberikan kebebasan untuk membuat keputusan, orangtua tetap perlu memberikan bimbingan. Ajak anak berdiskusi mengenai pilihan yang mereka buat dan bantu mereka memahami konsekuensinya. Ini akan membantu anak belajar membuat keputusan yang lebih bijaksana.
5. Pujian dan Koreksi yang Seimbang
Ketika anak menunjukkan perilaku yang baik, berikan penghargaan berupa pujian. Namun, ketika anak melanggar aturan, berikan koreksi yang tegas namun tetap bijaksana. Penting bagi anak untuk memahami bahwa kebebasan mereka datang dengan tanggung jawab.
Kebebasan yang Terkendali
Pola asuh permisif, meskipun menawarkan sejumlah kebebasan, bukan tanpa risiko. Anak yang dibiarkan tumbuh tanpa batasan yang jelas dapat kesulitan dalam memahami disiplin, tanggung jawab, dan aturan sosial yang ada.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk tidak sekadar memberi kebebasan, tetapi juga membimbing dan mengarahkan anak dalam menggunakan kebebasan tersebut.
Kebebasan yang terkendali, disertai batasan yang sehat, adalah kunci untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab.
Pena Narr, Belajar Mencorer...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H