***
Kritik yang sehat adalah elemen penting dalam demokrasi, dan mahasiswa memiliki peran yang sangat vital dalam menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Namun, di era media sosial, etika berkritik menjadi lebih penting dari sebelumnya. Mahasiswa harus mampu membedakan antara kritik yang membangun dan penghinaan yang merusak, serta menjaga penyampaian kritik tetap berbasis data, sopan, dan konstruktif.
Media sosial memang menawarkan platform yang luas untuk menyampaikan kritik, tetapi juga menuntut tanggung jawab yang besar dalam penggunaannya. Dengan memahami dan menerapkan etika berkritik, mahasiswa tidak hanya dapat menyampaikan pendapat mereka dengan cara yang lebih efektif, tetapi juga berkontribusi positif terhadap perubahan sosial yang lebih baik.
Pena Narr, Belajar Mencoret...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H