Dampak Negatif dan Kritik
Tren ini memunculkan sejumlah kritik tajam dari berbagai kalangan. Banyak yang merasa bahwa mengejek orang lain berdasarkan status akademis adalah tindakan yang tidak etis dan mencerminkan kurangnya empati.
Penggunaan PDDikti sebagai tolok ukur untuk merendahkan orang lain memperlihatkan betapa dangkalnya cara pandang sebagian pengguna media sosial terhadap nilai manusia.
Kritik lain muncul dari perspektif sosial dan psikologis. Tren ini dapat berdampak negatif pada individu yang mungkin memiliki alasan valid mengapa namanya belum tercatat di PDDikti. Misalnya, proses administrasi yang lambat, kesalahan data, atau kondisi pribadi yang menghambat mereka menyelesaikan pendidikan tepat waktu.
Alih-alih merendahkan, tren ini seharusnya menjadi momen untuk memahami dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan akademis masing-masing.
Kesadaran akan Sistem yang Tidak Sempurna
Di balik tren ini, ada hikmah yang bisa diambil terkait kesadaran akan sistem pencatatan pendidikan yang belum sempurna.
Beberapa komentar positif menunjukkan bahwa tren ini membuka mata banyak orang bahwa masih ada lulusan yang belum tercatat di PDDikti, baik karena kelalaian administratif atau sebab lainnya.
Ini adalah kesempatan bagi institusi pendidikan untuk memperbaiki sistem dan memastikan data akademis semua mahasiswa terdaftar dengan benar.
"Saya lulus beberapa tahun yang lalu, tetapi nama saya belum terdaftar di PDDikti. Tren ini membuat saya sadar dan segera menghubungi pihak kampus untuk memperbaiki data saya," ungkap seorang mantan mahasiswa di TikTok. Kesadaran ini bisa menjadi langkah awal untuk perbaikan sistem yang lebih baik dan lebih adil bagi semua lulusan.
Menggunakan Media Sosial dengan Bijak