Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tren Mengecek Nama di PDDikti: Antara Eksistensi dan Kontroversi

4 Agustus 2024   04:52 Diperbarui: 8 Agustus 2024   18:54 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustri halaman website PDDikti (Sumber: Sevima.com)

Dampak Negatif dan Kritik

Tren ini memunculkan sejumlah kritik tajam dari berbagai kalangan. Banyak yang merasa bahwa mengejek orang lain berdasarkan status akademis adalah tindakan yang tidak etis dan mencerminkan kurangnya empati.

Penggunaan PDDikti sebagai tolok ukur untuk merendahkan orang lain memperlihatkan betapa dangkalnya cara pandang sebagian pengguna media sosial terhadap nilai manusia.

Kritik lain muncul dari perspektif sosial dan psikologis. Tren ini dapat berdampak negatif pada individu yang mungkin memiliki alasan valid mengapa namanya belum tercatat di PDDikti. Misalnya, proses administrasi yang lambat, kesalahan data, atau kondisi pribadi yang menghambat mereka menyelesaikan pendidikan tepat waktu.

Alih-alih merendahkan, tren ini seharusnya menjadi momen untuk memahami dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan akademis masing-masing.

Kesadaran akan Sistem yang Tidak Sempurna

Di balik tren ini, ada hikmah yang bisa diambil terkait kesadaran akan sistem pencatatan pendidikan yang belum sempurna.

Beberapa komentar positif menunjukkan bahwa tren ini membuka mata banyak orang bahwa masih ada lulusan yang belum tercatat di PDDikti, baik karena kelalaian administratif atau sebab lainnya.

Ini adalah kesempatan bagi institusi pendidikan untuk memperbaiki sistem dan memastikan data akademis semua mahasiswa terdaftar dengan benar.

"Saya lulus beberapa tahun yang lalu, tetapi nama saya belum terdaftar di PDDikti. Tren ini membuat saya sadar dan segera menghubungi pihak kampus untuk memperbaiki data saya," ungkap seorang mantan mahasiswa di TikTok. Kesadaran ini bisa menjadi langkah awal untuk perbaikan sistem yang lebih baik dan lebih adil bagi semua lulusan.

Menggunakan Media Sosial dengan Bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun