Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Kapan Menikah?" Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Menjawab

1 Agustus 2024   03:31 Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:14 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan (Sumber: KOMPAS)

Pertanyaan tentang kapan menikah sering kali menjadi topik yang mendominasi percakapan di keluarga dan di kalangan kerabat. Terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia dewasa, pertanyaan ini kerap muncul di setiap acara keluarga atau pertemuan sosial. 

Fenomena ini bukan hanya terjadi di kalangan orang tua dan keluarga besar, tetapi juga di antara teman-teman sebaya. 

Banyak yang mungkin merasa tertekan dengan pertanyaan ini, terutama jika mereka belum menemukan pasangan yang tepat atau merasa belum siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Pernikahan bukanlah sekadar menyatukan dua individu, tetapi juga menyatukan dua keluarga besar dengan latar belakang, budaya, dan pemikiran yang berbeda. 

Dalam banyak kasus, persiapan untuk pernikahan bukan hanya tentang hari bahagia itu sendiri, tetapi juga tentang bagaimana dua keluarga bisa beradaptasi dan berharmonisasi satu sama lain. Di sinilah pentingnya kesiapan lahir batin sebelum memutuskan untuk menikah.

Kesiapan finansial sering kali menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan. Mapan secara finansial berarti memiliki pekerjaan yang stabil, penghasilan yang cukup, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta merencanakan masa depan. Namun, kesiapan finansial bukanlah satu-satunya yang penting. 

Kesiapan mental dan emosional juga tidak kalah pentingnya. Menikah berarti siap untuk menjalani hidup bersama dengan segala suka dukanya, siap untuk menghadapi masalah bersama, dan siap untuk menjadi pendukung utama bagi pasangan.

Selain itu, penting juga untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang parenting. Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar yang membutuhkan banyak persiapan dan pengetahuan. 

Banyak pasangan yang merasa kewalahan ketika pertama kali menjadi orang tua karena kurangnya persiapan dan pengetahuan tentang bagaimana merawat dan mendidik anak. 

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, penting untuk belajar dan mempersiapkan diri dengan ilmu parenting yang memadai.

Tidak hanya itu, menjadi bagian dari masyarakat juga merupakan aspek penting dalam kehidupan pernikahan. Keluarga yang baru terbentuk harus siap untuk berinteraksi dan berkontribusi dalam lingkungan sosial mereka. 

Ini berarti aktif dalam kegiatan sosial, berpartisipasi dalam acara-acara masyarakat, dan membangun hubungan yang baik dengan tetangga dan orang-orang di sekitar.

Menjadi keluarga yang aktif di sosial masyarakat bukan hanya tentang menunjukkan kehadiran, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif dan membantu menciptakan lingkungan yang harmonis.

Fenomena menikah muda

Jangan tergiur dengan nikah muda. Banyak contoh di luar sana yang menunjukkan pernikahan di usia muda berakhir dengan kegagalan karena berbagai alasan. 

Usia yang masih muda sering kali berarti kurangnya kedewasaan emosional, pengalaman hidup, dan kestabilan finansial. Pasangan yang menikah di usia muda mungkin belum sepenuhnya memahami tanggung jawab besar yang datang bersama pernikahan, dan ini bisa menyebabkan konflik serta ketidakcocokan di kemudian hari. 

Mengambil waktu untuk benar-benar siap dan matang secara emosional, finansial, dan sosial adalah langkah bijak untuk memastikan pernikahan yang langgeng dan harmonis.

Dalam menghadapi pertanyaan "kapan menikah?" penting bagi individu untuk tetap tenang dan tidak merasa tertekan. Setiap orang memiliki jalan hidup dan waktunya masing-masing. 

Jangan biarkan tekanan dari orang lain mempengaruhi keputusan penting dalam hidup. Pernikahan adalah keputusan besar yang harus diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.

Bagi mereka yang terus-menerus menerima pertanyaan ini, penting untuk memiliki jawaban yang tegas namun sopan. Misalnya, "Saya sedang fokus pada karier dan persiapan mental saat ini," atau "Saya ingin memastikan bahwa saya benar-benar siap sebelum mengambil langkah tersebut." 

Jawaban-jawaban ini menunjukkan bahwa kita menghargai pertanyaan mereka namun tetap mengutamakan kesiapan dan kebahagiaan diri sendiri.

Pada akhirnya, pernikahan adalah tentang komitmen jangka panjang dan kerjasama antara dua individu dan dua keluarga. Kesiapan dalam segala aspek---finansial, mental, emosional, dan sosial---adalah kunci untuk membangun pernikahan yang harmonis dan bahagia. 

Fenomena pertanyaan tentang kapan menikah mungkin tidak akan hilang dalam waktu dekat, tetapi dengan kesiapan dan keyakinan diri, kita bisa menjawabnya dengan bijak dan tetap fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup kita.

Jadi, bagi siapa pun yang merasa tertekan dengan pertanyaan ini, ingatlah bahwa pernikahan adalah perjalanan yang membutuhkan persiapan matang. 

Ambil waktu yang diperlukan untuk benar-benar siap, dan ketika saatnya tiba, Anda akan tahu bahwa Anda telah membuat keputusan yang tepat untuk diri sendiri dan pasangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun