Tidak hanya itu, menjadi bagian dari masyarakat juga merupakan aspek penting dalam kehidupan pernikahan. Keluarga yang baru terbentuk harus siap untuk berinteraksi dan berkontribusi dalam lingkungan sosial mereka.Â
Ini berarti aktif dalam kegiatan sosial, berpartisipasi dalam acara-acara masyarakat, dan membangun hubungan yang baik dengan tetangga dan orang-orang di sekitar.
Menjadi keluarga yang aktif di sosial masyarakat bukan hanya tentang menunjukkan kehadiran, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif dan membantu menciptakan lingkungan yang harmonis.
Fenomena menikah muda
Jangan tergiur dengan nikah muda. Banyak contoh di luar sana yang menunjukkan pernikahan di usia muda berakhir dengan kegagalan karena berbagai alasan.Â
Usia yang masih muda sering kali berarti kurangnya kedewasaan emosional, pengalaman hidup, dan kestabilan finansial. Pasangan yang menikah di usia muda mungkin belum sepenuhnya memahami tanggung jawab besar yang datang bersama pernikahan, dan ini bisa menyebabkan konflik serta ketidakcocokan di kemudian hari.Â
Mengambil waktu untuk benar-benar siap dan matang secara emosional, finansial, dan sosial adalah langkah bijak untuk memastikan pernikahan yang langgeng dan harmonis.
Dalam menghadapi pertanyaan "kapan menikah?" penting bagi individu untuk tetap tenang dan tidak merasa tertekan. Setiap orang memiliki jalan hidup dan waktunya masing-masing.Â
Jangan biarkan tekanan dari orang lain mempengaruhi keputusan penting dalam hidup. Pernikahan adalah keputusan besar yang harus diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
Bagi mereka yang terus-menerus menerima pertanyaan ini, penting untuk memiliki jawaban yang tegas namun sopan. Misalnya, "Saya sedang fokus pada karier dan persiapan mental saat ini," atau "Saya ingin memastikan bahwa saya benar-benar siap sebelum mengambil langkah tersebut."Â
Jawaban-jawaban ini menunjukkan bahwa kita menghargai pertanyaan mereka namun tetap mengutamakan kesiapan dan kebahagiaan diri sendiri.