Mohon tunggu...
Cerita Dari Desa
Cerita Dari Desa Mohon Tunggu... Wiraswasta - CERITA ANAK DESA

Bekerjalah sesuai insting , Abaikan kata orang , berusahalah untuk mewujudkan mimpimu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tragedi Lubang Buaya, Jerit Para Pahlawan

1 Oktober 2024   00:46 Diperbarui: 1 Oktober 2024   03:48 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi Lubang Buaya: Jerit Para Pahlawan

Malam kelam menyelimuti, angin berbisik ngeri,

Enam jenderal dan satu perwira, direnggut dari bumi pertiwi,

Kekejaman mengintai, di balik bayang gelap,

Lubang Buaya menanti, dengan mulutnya yang lelap.

Di antara jeritan malam, terdengar suara tangis pilu,

Para pahlawan terhempas, dalam kekejian yang tak terukur,

G30SPKI melancarkan aksinya yang keji,

Meninggalkan luka mendalam, pada sejarah negeri ini.

Enam jenderal dan satu perwira, dibawa paksa dalam kelam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun