Mohon tunggu...
Cerita Dari Desa
Cerita Dari Desa Mohon Tunggu... Wiraswasta - CERITA ANAK DESA

Bekerjalah sesuai insting , Abaikan kata orang , berusahalah untuk mewujudkan mimpimu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Legenda Cunca Polo

24 Maret 2021   18:45 Diperbarui: 3 Februari 2022   21:43 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya persyaratan tersebut di setujui oleh polo. Dan si polo juga memberikan syarat kepada si Rutu yaitu:  

1. namamu harus di ganti dengan nama "bolong polo"

2. Sungai ini harus membuat air terjun sebagai tempat tinggal kita. Si Rutu juga menyetujui persyaratan dari Polo, dan terbentuklah sungai itu dengan air terjun dengan bentuk seperti susunan tiga anak tangga.

Sungai itupun yang datar tanpa ada air terjun menjadi ada karena hasil kesepakatan saling terima maka akhirnya mereka menikah dan mereka hidup selayaknya sebagai suami istri. Dan akhirnya air terjun itu di beri nama 'CUNSA POLO" dan si Rutu juga di panggil dengan nama BOLONG POLO'.

MENGENAL SUNCA POLO

Cunca Polo adalah air terjun yang berada di kecamatan Welak tepatnya di Desa Dunta. Cunca Polo yang dikenal dengan keunikan akan keindahannya memiliki tiga susunan pancuran air terjun dengan ketinggian masing-masing berbeda.b

Selain dari keunikan itu Cunca Polo juga dikenal akan keindahan pelangi pada saat matahari berada diatas kepala atau tepatnya sekitar waktu 11:00-12:00 WIT. Bebatuan yang memiliki hamparan  luar bisa dijadikan sebagai tempat untuk panjat tebing dan pada bagian atas air terjun itu memiliki genangan air yang terbentuk seperti kolam renang yang bisa kita mandi disitu dengan sensasi mandi diatas ketinggian.

Untuk bisa berkunjung ke Cunca Polo memakan waktu sekitar dua jam dari ibukota kabupaten Manggarai Barat, jalur transportasi sudah beraspal sampai di desa Dunta tepatnya di komplek SDK.Dunta, dari SDK.Dunta ke cunca polo memakan waktu 40 menit sekitar 1 km kita bisa menggunakan kendaraan bermotor akan tetapi jalan masih disusun batu .


( Cerita masyarakat sekitar) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun