Di dusun, pembangunan terus berjalan. Baru akhir 2017 lalu, tiang listrik PLN mulai ditegakkan. Makin hari makin jauh masuk ke arah Jangkat. Hari-hari kemudian, kabel mulai disulur-sulurkan. "Perkara apinya menyala kapan, bukan masalah. Yang penting kita bisa menikmati listrik PLN," kata seorang tetangga di STB sana.
Uh, orang kota banyak yang mengeluh soal bayaran listrik yang makin menjulang. Di sini, listrik harus diupayakan sendiri. Keluarga Pak Karnoto di Sanda sana, 4-5 jam jalan kaki dari pondokku ini, membangun PLTA sendiri. Juga di Sinar Gading, orang-orang bergotong-royong membangun PLTA sendiri.
Andai umpatan, keluhan, kemarahan orang bisa dikonversi menjadi energi listrik, pasti akan sangat berguna bagi orang-orang yang tinggal di pelosok seperti kami....
28 Februari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H