Rani mendekati beliau sambil membawa kue. "Ibu, ini kue untuk Ibu. Kami juga punya hadiah kecil. Terima kasih karena sudah menjadi guru terbaik untuk kami."
Ibu Hamidah mengangguk sambil menyeka sudut matanya yang berkaca-kaca. "Kalian benar-benar membuat hari ini istimewa untuk Ibu. Ibu sangat bangga punya murid seperti kalian."
Setelah lilin ditiup, mereka bersama-sama menikmati kue sambil bercanda. Beberapa siswa memanfaatkan momen itu untuk berbicara dari hati ke hati dengan Ibu Hamidah.
"Ibu," ujar Faris, "kami tahu, matematika itu sulit. Tapi karena Ibu, kami jadi lebih percaya diri untuk menghadapi ujian nanti."
Ibu Hamidah tersenyum hangat. "Kalian semua punya potensi besar. Ibu yakin, kalian bisa sukses, asalkan terus belajar dan berusaha."
Hari itu, kelas 12A tidak hanya merayakan Hari Guru, tetapi juga merasakan kehangatan hubungan antara guru dan murid. Kejutan sederhana mereka menjadi kenangan indah yang akan selalu diingat, terutama oleh Ibu Hamidah, yang menyadari betapa besar cinta murid-muridnya padanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI