Mohon tunggu...
Nargis Mahdiyah
Nargis Mahdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - University

Sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, saya memiliki minat yang mendalam dalam dunia penulisan artikel yang beragam dan inspiratif. Penulisan bagi saya adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi yang relevan, mendidik, dan tentunya menginspirasi pembaca dalam menyikapi perubahan dunia yang semakin dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kenangan Terakhir di SMA

2 November 2024   12:50 Diperbarui: 2 November 2024   13:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Acara pun dimulai dengan tepuk tangan meriah dari para siswa dan guru yang hadir. Penampilan pertama diisi oleh band dari kelas 2, dilanjutkan dengan tari tradisional yang dibawakan oleh Siska dan timnya. Di setiap penampilan, sorak-sorai dan tepuk tangan semakin membangkitkan semangat di dalam aula.

Kemudian tibalah sesi perpisahan kelas 3. Para siswa kelas 3 berdiri di panggung, masing-masing menahan haru ketika video kenangan mereka selama tiga tahun diputar di layar. Foto-foto pertama kali mereka datang sebagai siswa baru, kegiatan kelas, hingga momen-momen seru di lapangan sekolah, semuanya terpampang di layar.

Maya yang memandu acara, dengan suara sedikit bergetar, mulai berbicara, "Terima kasih untuk kakak-kakak kelas 3 yang sudah menjadi inspirasi bagi kami. Hari ini bukan hanya perpisahan, tapi awal dari petualangan baru. Kami berdoa semoga kakak-kakak sukses di masa depan."

Acara pun diakhiri dengan pelukan dan tangisan haru. Raka, Siska, Andi, Maya, dan Deni saling berpandangan, merasa puas bahwa kerja keras mereka terbayar dengan momen indah yang tidak akan terlupakan. Setelah acara selesai, mereka berlima duduk di pinggir panggung, menikmati aula yang mulai sepi, penuh dengan kenangan yang akan mereka bawa selamanya.

"Gila, akhirnya kita berhasil juga ya," kata Andi sambil tersenyum lelah.

"Betul! Ini bakal jadi momen yang nggak akan kita lupain," tambah Siska sambil menatap aula yang perlahan gelap.

Meski acara telah usai, persahabatan mereka semakin kuat, dan momen tersebut akan selalu menjadi bagian dari cerita indah masa SMA mereka, yang tak akan pernah hilang dari ingatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun