Saya bersyukur walau kini usia saya hampir 31 tahun tetapi banyak orang yang mengira saya masih kuliah. Tidak ada beban bagi saya untuk berkeluarga juga karena keluarga saya sudah tahu status hiv saya.Â
Yup, yang penting saya bahagia. Karena saya tahu bahwa hati yang gembira adalah obat, tetapi semangat yang patah membuat sengsara. Selagi saya hidup, selagi saya mampu, selagi saya masih diberikan berkat maka saya akan berjuang untuk menjadi berkat bagi orang lain juga.
Seandainya saja saya tidak hidup dengan hiv, tentu saya tidak akan memahami arti bersyukur.
Bersyukur bahwa sekalipun pernah pada level stadium 3 tetapi kini saya membaik di level stadium 1 dengan status viral load undetect.Â
Bersyukur sekalipun saya mengidap hiv tetapi saya masih bisa produktif.Â
Bersyukur sekalipun saya mengidap hiv tetapi keluarga saya menerima keadaan saya.Â
Bahkan bersyukur sekalipun saya pernah hidup tidak benar di hadapan Tuhan, tetapi kasih-Nya tidak berkesudahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H