Tersenyumlah padaku jingga
 Karena telah hampir datang senja
 Saat harap telah lelah dan memudar
 Saat sepi tak lagi menjadi lawan
 Jingga apakah kau merona
 Karena aku di sini berdiri tanpa arah
 Menengadah pada langit dan awan
 Berpayungkan kebimbangan
 Ajari aku tersenyum jingga
 Aku tak memaksa
 Hanya sebatas bila kau bersedia
 Karena aku tahu kau pasti ringan tangan
 Tunjukkan jalannya jingga
 Temani aku dalam kehidupan di dunia
 Sampai seribu masa
 Hingga sejuta purnama
 Berjalanlah bersamaku jingga
 Kau warna yang sempurna
 Tiada deritaku kau lewatkan
 Tiada air mataku tak kau rasakan
 Bantu aku pulang jingga
 Karena kau tahu tubuh hanya sarana
 Saat cemar tak lagi menjadi pagar
 Pelukanmu pun terasa hangat
 Aku tak menyukai tangisan jingga
 Jangan biarkan mereka datang ke pusara
 Dan merintihkan air mata
 Agar aku tahu rasanya bahagia
 Jingga kau begitu tegas
 Kemurahan hatimu akan selalu kukenang
 Saat aku jatuh dan kau menopang
 Hingga aku tak takut lagi berjalan
 Karena kau selalu ada dalam keramaian dan kesepian
 Jangan tinggalkan aku jingga
 Hanya kau tempatku bersandar
 Saat ayah tak lagi menenangkan
 Dan bunda pergi meninggalkan
 Saat gelap datang
 Tetapi warnamu tetap berkilauan
 Aku tak bergelimang harta jingga
 Aku hanya manusia fana yang bernoda
 Paras pun tak rupawan
 Seorang pandir yang terhilang
 Tapi kau tetap tulus dan setia
 Terimakasih jingga
 Cintamu tiada bersyarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H