Mohon tunggu...
Naraya Syifah
Naraya Syifah Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Penggembala Sajak

Tidak ada yang istimewa dari Naraya Syifah, ia hanya seorang gadis kampung yang sederhana, putri sulung dari keluarga sederhana yang disimpan banyak harapan di pundaknnya. Ia memiliki kepribadian mengumpulkan sajak di pelataran rumahnya. Pernah tergabung dalam beberapa komunitas literasi dan alhamdullilah saat ini sebagai penggerak literasi di kabupaten Subang. Ia menjalankan komunitas Pena Cita bersama teman-teman sehobinya. Kecintaannya pada literasi menghantarkannya sampai di sini. Semoga awal yang baru ini dapat lebih mengembangkan tulisannya dan merubah hidupnya. Selain menulis ia juga tergila-gila dengan K-drama yang dapat menginspirasi nya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Takut Nggak Punya Teman di Perantauan Karena Kamu Anak Desa? Baca Ini!

2 Juli 2022   10:12 Diperbarui: 2 Juli 2022   12:34 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katakanlah kami anak rantau, dokpri

Kamu baru lulus dan ingin melanjutkan pendidikanmu ke luar kota tapi masih belum berani padahal sebenarnya ingin?

Apakah kamu belum cukup keberanian untuk jauh dari orang tua, pasangan atau mungkin sahabat di perkampungan?

Ketika kamu sudah menemukan tempat yang nyaman, orang-orang di sekitarmu yang sudah membuatmu betah bahkan pasangan yang membuatmu tak ingin jauh-jauh darinya, kamu mungkin ragu untuk bisa pergi ke perantauan meninggalkan mereka semua di kampung halaman. Kamu mungkin takut tidak bisa beradabtasi dengan tempat barumu dan tidak mendapatkan orang-orang yang seseru dan seloyal teman kamu sebelumnya.

Jadi anak rantau tak semenyedihkan itu, kok. Ketika kamu berada di tempat perantauan, katakan saja kamu dari desa dan teman-teman kamu yang lain kebanyakan dari kota. Apakah mungkin bagi kamu untuk masuk ke circle nya mereka?

Yes! Mungkin banget!

Pertama, mindset yang harus kamu tanam adalah, jangan lupa mau dari desa ataupun kota, mau mereka orang kaya ataupun misqueen, kamu harus ingat bahwa mereka datang ke tempat itu sama-sama merantau. Sama-sama untuk sekolah, sama-sama lagi nyari temen, dan sama-sama membutuhkan apalagi kalau kamu orang pinter. Wah ... Udah, deh, kamu mau masuk circle manapun bisa. Ditambah lagi kamu aktif di organisasi. Udah pinter, makin terkenal pula, kan kamu. Tapi pinter itu bonus, jadi kamu yang biasa-biasa aja nggak usah minder, cukup jadi orang yang seru dan selalu ada. Itu saja.

Kedua, mulai SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) mulai dari hal-hal yang ringan saja. Mulai dari nama, anak ke berapa, kenapa milih sekolah di sini?, nanti juga akan mengalir dengan sendirinya. Dan kamu sudah dapat melihat tipe lawan bicara kamu ini adalah tipe yang lebih senang ditanya, bertanya, atau secara terbuka menceritakan tentang dirinya. Biasanya, dipertemuan pertama itu orang akan saling melempar pertanyaan. Nah, kamu bisa menjawabnya dengan cara yang unik. Misalnya, dengan menyelipkan sedikit humor biar nggak garing. Apalagi kalau lawan bicaramu ini notabenenya memang pendiam dan pemalu. Wah ... Kamu harus lebih memutar otak biar omongan kamu ini bisa jadi pusat perhatian. Dan satu yang sering dilupain banyak orang, untuk beberapa menit simpan dulu gadget kamu saat kamu lagi ngobrol sama orang. Pelan-pelan dia juga bakal ngikutin buat mengabaikan gadgetnya. Jadi, pilih topik yang asyik.

Ketiga, kesan pertama itu yang paling penting. Kamu harus meninggalkan kesan pertama yang kuat yang membuat dia tidak bisa melupakan kamu dan mengenali kamu jika suatu saat nanti bertemu kembali. Misalnya dengan gaya bicaramu yang khas, gaya sapaan yang unik, ketawamu yang bikin nular, keramah tamahanmu, atau bahkan sikapmu yang menggila. Tapi jangan sampai diluar batas juga ya, kegilaannya. Mentang-mentang ingin cepet punya teman sampai jadi viral.

Katakanlah kami anak rantau, dokpri
Katakanlah kami anak rantau, dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun