Mohon tunggu...
Suhairi Umar
Suhairi Umar Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Treveler

hobi jalan-jalan, suka bertemu orang, senang sejarah, belajar menulis pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Gus Miftah dan Penjual Minuman, Bagaimana Sikap Kita?

4 Desember 2024   21:32 Diperbarui: 5 Desember 2024   18:01 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Pondok Ora Aji  (Sumber: suara.com))

Sekarang, bagaimana sikap kita? Apakah kita akan menghujat Gus Miftah habis-habisan dan membela Pak Sunhaji mati-matian?

 Saya tidak ingin larut dalam lautan simpati yang berlebihan dan juga tidak ingin tenggelam dalam lautan caci-maki kepada "terdakwa" yang sudah mengaku bersalah dan meminta maaf kepada "korban". 

Sekarang, saatnya kita mengambil hikmah dan pelajaran karena semua yang terjadi tidak ada yang kebetulan.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari peristiwa ini?

 

Pertama, manusia tempat salah dan lupa, siapa pun dia. Jangankan kita nabi saja pernah salah dan lupa. Namun bedanya salah dan lupanya nabi mendatangkan syariat untuk kita. 

Sabda nabi, "Setiap anak adam sering berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat (kembali ke jalan yang benar")

Kedua, lidah itu lunak tidak bertulang, maka hati-hati ketika mengucapkan. Sekali kata terucap tidak bisa ditarik kembali. Jika yang keluar kata-kata baik maka kita selamat. 

Namun jika yang keluar jelek maka akibatnya bisa fatal. Pepatah arab mengatakan, "Tergelinjirnya kaki lebih selamat daripada tergelincirnya lidah"

Ketiga, bercanda ada tempatnya. Bercanda juga ada kadarnya. Jika berlebihan maka akan membuat suasana kurang bermakna. Canda dalam dakwah ibarat garam dalam makanan. 

Jika garam berlebih maka tidak ada yang mau makan. Begitu juga ketika canda berlebihan dalam suatu pengajian maka tidak semua orang menerimanya. Dan ilmu yang disampaikan akan tertutupi oleh candaan yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun