Secara pribadi, saya memilih tidak menggunakan sama sekali referensi dari tulisan-tulisan lepas di internet yang tidak jelas siapa penulisnya dan dari mana serta bagaimana ia mendapatkan informasi-informasi untuk tulisannya. Ini tidak berarti Anda tidak boleh menggunakan referensi dari internet. Justru, banyak pakar sekarang mempublikasikan hasil riset mereka secara gratis di internet (ada juga yang berbayar).
Maksud saya adalah Anda harus sangat selektif dalam menggunakan referensi entah dari buku maupun dari internet.
Straw Man
Saya berharap, ini menjadi semacam pelajaran kecil untuk mengingatkan kita dalam menerapkan prinsip charity dalam menanggapi sesuatu. Pernyataan-pernyataan itu dapat saja memberi kesan "aneh" saat kita membaca atau mendengarnya. Tetapi, sebagai orang-orang yang cerdas, kita mestinya sedapat mungkin memahami itu berdasarkan maksud yang sebenarnya dari si pelontar pernyataan itu.
Kita tidak dibenarkan menggarisbawahi sebuah pernyataan lalu memaknainya sesuka hati, kemudian berdasarkan pemaknaan suka-suka itu kita attacking orang yang bersangkutan. Ini adalah cara memberikan respons yang tidak cerdas. Dalam logic, ini adalah sebuah sesat pikir yang disebut straw man fallacy.
Btw, Admins belum ada reportase artikel-artikel filsafat sepanjang tahun 2014?!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H