[caption id="attachment_395862" align="aligncenter" width="624" caption="KOMPAS.com/SRI LESTARI"][/caption]
Setelah membaca artikel Mas Wahyu, saya terstimulasi memberi perhatian terhadap surat The American Friends Service Committee (AFSC)Â kepada Presiden RI Joko Widodo terkait nasib dua narapidana asal Australia, yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dalam kasus "Bali Nine".
Artikel ini ditulis untuk memberikan pemahaman latar belakang terkait AFSC serta sedikit memberi perhatian terhadap klaim serta argumen dalam surat tersebut. Artinya, artikel ini hanya bersifat suplemen atas artikel menarik yang sudah ditulis oleh Mas Wahyu.
Latar belakang AFSC
The American Friends Service Committee (AFSC) merupakan sebuah organisasi yang didirikan oleh aliran Quaker, salah satu aliran Kristen di Amerika. Organisasi ini masih menggunakan nama yang mencerminkan sebutannya sejak kemunculannya pada abad ke-17 yakni The Religious Society of Friends yang didirikan oleh George Fox. Pada tahun 1647, aliran ini menggunakan nama Quaker yang sebenarnya merupakan sebutan ejekan dari Justice Bennet terhadap Fox sang pendiri aliran ini. Hingga tahun 1682, aliran ini memang telah menjadikan Amerika sebagai basis persebarannya kemudian nanti berkembang juga di Inggris.
Dalam kaitan dengan isu ini, perlu disebutkan bahwa aliran Quaker terkenal dengan penolakannya terhadap berbagai perang atas alasan apa pun. Mereka juga menolak untuk mengangkat sumpah kenegaraan, menghormati bendera, termasuk menolak keikutsertaan dalam wajib milliter. Tidak heran, sejarah aliran ini tak luput dari penganiayaan yang dilakukan oleh negara-negara di mana mereka berkembang, semisal di Inggris dan di Amerika.
Salah satu core beliefs mereka adalah bahwa hukuman mati atas alasan apa pun merupakan sesuatu yang tidak patut. Mereka lebih bisa menerima hukuman dalam bentuk kurungan penjara. Itulah sebabnya, aliran ini sangat giat dalam perhatian mereka terhadap para narapidana di berbagai penjara. Mereka berupaya mendampingi para narapidana untuk rehabilitasi perilaku guna mempersiapkan mereka diterima kembali ke dalam masyarakat saat bebas nanti.
Jadi ketika dalam surat yang dikirimkan kepada Jokowi mereka mengklaim telah memperjuangkan isu ini ratusan tahun, itu bukan klaim omong kosong atau arogansi. Itu adalah fakta pelayanan sosial mereka atas dasar keyakinan bahwa hukuman mati merupakan sesuatu yang tidak patut.
Surat AFSC
Yang perlu dicatat terlebih dahulu adalah bahwa surat dari AFSC tidak mewakili pemerintah Amerika. Seperti yang sudah dikemukakan di atas AFSC hanyalah sebuah organisasi yang ada dalam naungan sebuah aliran Kristen di Amerika. Selain itu, menyimak latar belakang di atas, kita memang tidak perlu heran akan seruan mereka kepada Jokowi berkait hukuman mati atas Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Bagi mereka yang mengenal baik ajaran aliran ini, kemudian membaca isi surat yang mereka kirimkan kepada Jokowi, pada kesempatan pertama langsung bisa melihat cerminan dari substansi core beliefs mereka.