Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Para Saksi Ahli Pihak BG, Stasis, dan Ignoratio Elenchi

13 Februari 2015   16:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Douglas Walton, pakar logika dan argumentasi hukum, mengingatkan mengenai dua macam relevansi dalam argumentasi hukum (termasuk juga dalam jenis argumentasi lainnya), yaitu:


  1. Relevansi topikal, yaitu relevansi secara umum dengan topik yang sedang diperdebatkan; dan
  2. Relevansi material, yaitu relevansi secara khusus dengan isu spesifik (stasis) yang sedang diperdebatkan.


Walton memperlihatkan bahwa sebuah upaya pembuktian dan argumen tidak dapat dikatakan relevan hanya karena relevan secara topikal. Sebuah argumen baru dapat dikatakan relevan jika argumen tersebut relevan secara material!

Poin pembuktian yang ingin didapatkan pengacara BG di atas relevan secara topikal, tetapi tidak relevan secara material, yaitu tidak secara langsung membuktikan stasis praperadilan BG!

Ignoratio elenchi

Antoine Arnaud dalam bukunya yang berjudul: The Port Royal Logic, menjelaskan bahwa ignoratio elenchi merupakan sebuah sesat pikir saat terjadi "ignorance of what must be proved to an adversary." Para pakar logika yang lain juga mendefinisikannya kurang lebih demikian. Intinya adalah terjadi ketidakrelevanan dalam kaitan dengan isu sebuah diskusi/kontroversi!

Di dalam ignoratio elenchi, terdapat sejumlah sub-sesat pikir, antara lain: red herring fallacy, straw man fallacy, appeal to emotion, dll. Saya sengaja menyebutkan mengenai sub-sub sesat pikir dalam ignoratio elenchi karena salah seorang pengacara BG menggunakan jurus appeal to emotion saat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada saksi fakta yang dihadirkan KPK kemarin. Sebuah jurus yang akhirnya ditangani sang hakim dengan mengambil alih pertanyaan pengacara BG!

Setelah menghadirkan saksi fakta yang kesaksiannya tidak relevan seperti yang sudah saya bahas dua hari lalu, pengacara BG tampaknya mengulangi lagi hal ini saat mengorek opini saksi ahli kemarin. Seperti yang sudah dibahas di atas, pengacara BG sibuk memburu topical relevance namun mengabaikan material relevance-nya. Bahkan menurut  Chatarina Mulia Girsang (salah satu pengacara KPK), keempat saksi ahli yang diajukan pihak BG tampaknya "hanya membuang energi" mereka saja (sumber). Maksud Chatarina adalah bahwa isi testimoni mereka, sama seperti halnya Margarito, tidak relevan dengan dalil praperadilan tersebut.

********

Terlepas dari klaim pihak KPK bahwa dalil BG tidak berdasar dan harus ditolak (sumber), namun sejauh yang saya perhatikan mulai dari pengajuan saksi fakta, alat bukti berupa rekaman video, dan para saksi ahli, semua gebrakan tim pengacara BG layak dibahas di bawah tema ignoratio elenchi!

Berita buruknya adalah mereka dapat memenangkan praperadilan tersebut dengan alasan lain, namun yang pasti bukan dengan jurus ignoratio elenchi! Sebuah jurus lancung yang bahkan sudah diidentifikasi fallacious sejak ribuan tahun yang lalu!

Have a great day; God bless you all!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun