Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyiapkan Sekolah Menghadapi Sampah Makan Siang Gratis

6 November 2024   08:36 Diperbarui: 7 November 2024   12:45 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka sekolah harus mampu mengelola sampah dengan baik. Yaitu dengan mempersiapkan setidaknya infrastruktur pemilahan sampah organik dan anorganik.

Untuk sampah anorganik, sekolah bisa pakai wadah apa saja. Seperti trashbag (kantong sampah), karung, atau tas kresek besar untuk menampung sampah anorganik.

Yang penting, jangan sampai sampah anorganik bercampur wadahnya dengan sampah organik. Kalau itu terjadi, sampah sudah tidak bisa diapa-apakan lagi dan harus berakhir di pembuangan sampah.

Untuk sampah organik, sekolah wajib punya komposter. Komposter yang besar ukuran 200 liter. Setiap 500 siswa setidaknya ada satu komposter kali jumlah hari siswa mendapatkan makan siang gratis.

Contohnya, suatu sekolah memiliki 500 siswa-siswi. Berarti sekolah ini harus punya 6 komposter . Jika suatu sekolah punya murid 2.000 orang, maka harus punya 24 komposter. Kelebihan jumlah komposter tidak masalah, yang penting jangan sampai kekurangan.

Contoh kerja sekolah dengan 500 siswa. Enam komposter diberi label komposter A, komposter B, komposter C, komposter D, komposter E, dan komposter F.

Sisa makan hari Senin dimasukkan ke komposter A. Jika komposter A penuh sampah organik di hari Senin, maka sisa makanan hari Selasa masukkan ke komposter B. Tapi jika komposter A belum penuh di hari Senin, maka sampah makanan hari Selasa bisa dimasukkan ke komposter A.

Siklus hari dan wadah komposter yang dipakai, jika sesuai maka seperti ini:

Sampah organik Senin ke komposter A.
Sampah organik Selasa ke komposter B.
Sampah organik Rabu ke komposter C.
Sampah organik Kamis ke Komposter D.
Sampah organik Jumat ke Komposter E.
Sampah organik Sabtu ke Komposter F.

Hari Minggu, komposter A sudah bisa diambil isinya untuk diproses lanjutan jadi pupuk organik. Kemudian sampah organik hari Senin selanjutnya sudah bisa masuk komposter A lagi.

Saat komposter A diisi sampah organik, di hari yang sama, komposter B harus dikuras isinya untuk diproses lanjutan jadi pupuk organik juga. Dan begitu terus siklusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun