Maka komplotan lama itu bisa berkumpul kembali dan bikin seru-seruan lagi. Jelaslah keseruan yang dibuat akan berbeda dengan masa sekolah dulu, pasti levelnya lebih nakal dari anak sekolah. Kalau lupa diri dan ketagihan kondisi itu jelas membahayakan.
Hal lain yang membahayakan dari bukber dengan teman lama adalah ghibah. Pertemuan dengan teman-teman lama pasti akan membangkitkan rasa ingin tahu bagaimana kondisi teman-teman lama kita juga. Kita akan mencari informasi tentang bagaimana kondisi si ini, si itu, dan siapa saja yang ingin kita tahu keadaannya.
Selain ingin tahu kondisi mantan pacar, atau teman sepernakalan, kadang kita juga ingin tahu kondisi saingan kita saat di sekolah atau kampus. Setelah kita tahu, ada dua keadaan yang akan dialami. Kalau keadaan kita lebih baik, maka kita akan sombong dan pamer-pamer. Kalau keadaan kita tidak lebih baik, maka kita akan rendah diri.
Menurut saya terlalu banyak bahaya yang mengincar kita untuk memenuhi undangan bukber dengan teman lama. Lebih banyak mudarat dari manfaatnya.
Ikatan silaturahim dengan teman memang harus tetap dijaga, namun seperlunya saja. Agar tidak terjadi hal-hal yang keterlaluan dan menjaga agar tidak ada lonjakan euforia dan emosi yang akan membawa pada kesengsaraan.
Bagaimana pun, pasti ada manfaat dari bukber dengan teman lama. Namun, perlu pertimbangan yang benar-benar matang untuk bisa menghadirinya. Jika tidak ada pihak yang dirugikan, bukber dengan teman lama harus dihadiri.
Siapa tahu masih ada jodoh kita dengan pacar pertama atau mantan pacar yang paling berkesan. Siapa tahu ada teman yang bisa membantu kita dengan memberikan pekerjaan. Siapa tahu teman-teman nakal kita di masa lalu sudah hijrah dan kita bisa masuk ke komunitasnya untuk memperdalam agama. (nra)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H