Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

CLBK dan Bahaya Lain di Bukber Sekolah

14 Maret 2024   09:27 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:08 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber dengan teman lama memang seru untuk mengenang masa lalu, tapi bahayanya juga besar. (Foto: Suara.id)

Banyak di antara kita yang punya cinta pertama saat masa sekolah. Meskipun itu hanya cinta monyet, tapi kadang justru cinta monyet itu yang sangat berkesan. Sebab, cinta pertama itu sulit dilupakan.

Kalau bukan cinta pertama, saat masa sekolah pasti ada cinta-cinta yang lain juga. Apalagi kalau kita cukup ganteng dan cenderung terkenal di sekolah. Di masa lalu orang semacam itu disebut playboy, karena banyak sekali memainkan hati perempuan yang ditemuinya.

Nah, undangan buka bersama (bukber) dengan teman lama sekolah setelah sekian lama terpisah pasti seru. Apalagi kalau bakal bertemu dengan cinta pertama atau pacar-pacar saat di sekolah dulu. Sebab, masa-masa sekolah itu sungguh sangat berkesan. Kita belum punya beban apapun kecuali PR (pekerjaan rumah) dari guru.

Setelah kita terjun di kehidupan yang sesungguhnya, tahulah kita betapa unik dan berlikunya kehidupan. Maka rencana bukber dengan teman-teman lama seolah mengembalikan memori lama yang terpendam beban-beban kehidupan. Memori yang penuh euforia itu akan membuncah.

Buncahan itu datang ketika hari acara buka bersama bertemu dengan cinta pertama saat sekolah. Atau bertemu mantan-mantan pacar saat sekolah. Hampir bisa dipastikan yang terjadi adalah cinta lama bersemi kembali (CLBK). Lupa kalau masing-masing sudah punya suami atau istri. Apalagi cinta pertamanya atau mantan pacarnya masih ganteng atau cantik.

Kalau dua pihak saling merespon, maka prahara akan terjadi. Euforia pertemuan kembali akan membuat lupa diri pada anak istri atau suami di rumah. Karena bukan hanya kedua pihak yang saling merespon, kadang teman-teman lama yang tahu kita punya hubungan dengan seseorang di sekolah kemudian ikut mendukung.

Yang paling parah, kalau di antara dua pihak yang dulu berpacaran itu ada yang janda atau duda atau sedang bermasalah dengan suami/istrinya di rumah. Maka keduanya akan saling mencari pelampiasan untuk emosi yang tidak tersalurkan di rumah tangganya.

Itu bahaya bukber dengan teman-teman lama di area asmara. Ada lagi bahaya lain dari bukber dengan teman lama.

Misalnya, dulu saat sekolah kita termasuk anak yang hiperaktif. Alias nakal. Kemudian bukber mempertemukan kita dengan komplotan lama kita setelah sekian lama terpisah.

Mungkin kita sudah sadar dan insyaf, sudah tidak hiperaktif lagi karena dihantam kehidupan. Nah, bertemu dengan teman-tan lama yang dulu sama-sama superaktif bisa membangkitkan semangat itu. Apalagi di antara teman lama yang superaktif itu ada yang secara ekonomi sukses tapi tetap nakal.

Maka komplotan lama itu bisa berkumpul kembali dan bikin seru-seruan lagi. Jelaslah keseruan yang dibuat akan berbeda dengan masa sekolah dulu, pasti levelnya lebih nakal dari anak sekolah. Kalau lupa diri dan ketagihan kondisi itu jelas membahayakan.

Hal lain yang membahayakan dari bukber dengan teman lama adalah ghibah. Pertemuan dengan teman-teman lama pasti akan membangkitkan rasa ingin tahu bagaimana kondisi teman-teman lama kita juga. Kita akan mencari informasi tentang bagaimana kondisi si ini, si itu, dan siapa saja yang ingin kita tahu keadaannya.

Selain ingin tahu kondisi mantan pacar, atau teman sepernakalan, kadang kita juga ingin tahu kondisi saingan kita saat di sekolah atau kampus. Setelah kita tahu, ada dua keadaan yang akan dialami. Kalau keadaan kita lebih baik, maka kita akan sombong dan pamer-pamer. Kalau keadaan kita tidak lebih baik, maka kita akan rendah diri.

Menurut saya terlalu banyak bahaya yang mengincar kita untuk memenuhi undangan bukber dengan teman lama. Lebih banyak mudarat dari manfaatnya.

Ikatan silaturahim dengan teman memang harus tetap dijaga, namun seperlunya saja. Agar tidak terjadi hal-hal yang keterlaluan dan menjaga agar tidak ada lonjakan euforia dan emosi yang akan membawa pada kesengsaraan.

Bagaimana pun, pasti ada manfaat dari bukber dengan teman lama. Namun, perlu pertimbangan yang benar-benar matang untuk bisa menghadirinya. Jika tidak ada pihak yang dirugikan, bukber dengan teman lama harus dihadiri.

Siapa tahu masih ada jodoh kita dengan pacar pertama atau mantan pacar yang paling berkesan. Siapa tahu ada teman yang bisa membantu kita dengan memberikan pekerjaan. Siapa tahu teman-teman nakal kita di masa lalu sudah hijrah dan kita bisa masuk ke komunitasnya untuk memperdalam agama. (nra) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun