Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Olahraga untuk Tingkatkan Aktivitas Ibadah Selama Ramadan

12 Maret 2024   17:36 Diperbarui: 12 Maret 2024   17:42 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kenikmatan pokok yang diberikan Allah pada makhluknya antara lain adalah waktu luang dan kesehatan. Dua hal itu harus dimanfaatkan dengan baik sehingga mendatangkan manfaat untuk dunia dan akhirat. Jika tidak, keduanya justru akan mendatangkan masalah di dunia dan akhirat pula.

Waktu luang yang disia-siakan pasti mendatangkan masalah berupa kemalasan. Dan kemalasan itu akan memundurkan berbagai kepentingan dan keperluan. Pada akhirnya kemalasan. Akan mendatangkan penyakit bagi tubuh karena enggan bergerak sehingga mendatangkan penyakit.

Bagi sebagian orang, Ramadan menjadi hambatan untuk memanfaatkan waktu luang dan menjaga kesehatan. Puasa sebagai ibadah tak jarang menjadi penghambat seseorang untuk beraktivitas karena kondisi lemas tidak makan. Namun, kemalasan itu juga datang ketika sudah tiba waktu berbuka. Alasannya, kondisi kenyang sehingga malas untuk beraktivitas.

Alasan bisa datang beribu-ribu untuk membenarkan kemalasan seseorang. Maka kita seharusnya memiliki target tersendiri agar puasa tidak menghalangi apapun dalam keseharian. Puasa seharusnya justru membuat kita lebih rajin karena ada keutamaan lainnya di Bulan Ramadan. Yaitu, segala aktivitas yang baik akan dilipatgandakan pahalanya.

Bahkan tidur pun akan mendapatkan pahala. Namun, ungkapan bahwa tidur pun akan mendapatkan pahala, jangan kemudian mendorong kita untuk terus tidur. Justru kita harus berpikir sebaliknya, "jika tidur saja berpahala, apalagi kalau kita melakukan aktivitas positif lainnya".

Seimbangkan Ibadah dan Olahraga Ramadan

Ramadan harus menjadi waktu yang tepat untuk Riyadhoh (latihan) ibadah. Majelis Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Benteng Suryalaya Surabaya telah biasa melaksanakan riyadhoh selama 40 hari. Waktunya riyadhoh itu dimulai sejak 10 hari sebelum Ramadan datang. Yaitu sejak 20 Sya'ban dan akan berakhir nanti di akhir Ramadan.

Poster kegiatan Riyadhoh 40 hari Majelis Dzikir TQN Benteng Suryalaya. (Sumber: Humas Masjid Shuffah
Poster kegiatan Riyadhoh 40 hari Majelis Dzikir TQN Benteng Suryalaya. (Sumber: Humas Masjid Shuffah

Riyadhoh itu menjalankan ibadah qiyamullail atau shalat malam hingga waktu Isra' atau awal waktu shalat Dhuha. Dimulai sebelum jam 02.00, para Ikhwan wal Akhwat dianjurkan mandi taubat. Kemudian tepat pukul 02.00 shalat Tahajjud 12 rakaat, shalat Tasbih 4 rakaat, dan shalat Hajat.

Setelah shalat Sunnah, dilanjut dengan berdzikir hingga waktu sahur. Ketika tiba waktu sahur, peserta makan sahur lalu kembali naik ke masjid untuk bersiap shalat Subuh berjamaah. Setelah shalat Subuh dilanjutkan dzikir, khataman, kultum, dan ditutup shalat sunnah Isra', Istiadah, Istikharah, dan Sirullah masing-masing 2 rakaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun