Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kebangkitan Kota Bekasi Menghadapi 10.000 Ton Sampah Setiap Hari

10 Desember 2023   05:22 Diperbarui: 10 Desember 2023   08:12 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya konsorsium itu diharapkan dapat jadi solusi kebuntuan pengelolaan sampah di Kota Bekasi dari sisi teknis, ekologis, sosiologis, dan ekonomis. Unsur pentahelix yang akan terlibat dalam konsorsium itu mestinya bisa berinvestasi dalam kapasitasnya masing-masing.

Investasi Hijau Pengelolaan Sampah

Perumusan konsorsium inovasi pengelolaan sampah Kota Bekasi, Sabtu 9 Desember 2023. (Dokumentasi pribadi)
Perumusan konsorsium inovasi pengelolaan sampah Kota Bekasi, Sabtu 9 Desember 2023. (Dokumentasi pribadi)

Penggunaan diksi investasi dalam konsorsium inovasi tersebut dipakai untuk mengubah mindset seluruh unsur yang terlibat, bahwa sampah yang selama ini jadi beban bisa berubah jadi kesempatan investasi yang relevan bagi siapa saja. 

Bukan  hanya kesempatan investasi bagi mereka yang selama ini sering bergelut dengan sampah. Sebab, semua orang, lembaga, institusi, aktivitas pasti menghasilkan dan menimbulkan sampah secara langsung maupun tidak langsung.

Melihat sampah sebagai kesempatan investasi, maka semua pihak akhirnya bisa berkontribusi. Karena diksinya investasi berarti harus dan wajib ada keuntungan atas investasi yang diberikan oleh semua pihak. 

Di titik ini akan tampak letak perbedaan antara pengelolaan sampah yang relevan sebagai investasi dengan pengelolaan sampah yang hanya menghabiskan anggaran.

Maka PR besar konsorsium inovasi pengelolaan sampah Kota Bekasi ke depan adalah membuat skenario investasi hijau pengelolaan sampah yang profitable. Dengan betul-betul mempelajari pola-pola investasi pengelolaan sampah yang sudah ada sebelumnya di seluruh Indonesia. Sehingga, kegagalan-kegagalan investasi pengelolaan sampah yang berinvestasi  pada sistem sentralisasi tidak terulang lagi di Kota Bekasi.

Kota Bekasi punya sumber daya dukungan yang besar untuk bisa membereskan persoalan sampah dengan sistem desentralisasi hingga tapak rumah tangga. Banyak potensi investor hijau di Kota Bekasi. Dan yang terutama adalah dukungan sumber daya manusia (SDM). Mulai dari SDM yang ada di pemerintahan, akademisi, komunitas, dan penggerak pegiat pengelolaan sampah.

Banyak bank sampah di Kota Bekasi yang maju dan berkembang dengan upaya sendiri maupun dibantu pemerintah. Itu adalah modal besar yang sangat menguntungkan dan akan mendapatkan keuntungan dari investasi hijau. Dan jika banyak bank sampah yang berkembang, itu berarti masyarakat Kota Bekasi sudah banyak juga yang peduli akan pengelolaan sampah.

Yang perlu dilakukan di Kota Bekasi dalam pengelolaan sampah cukup sederhana. Bukan perubahan yang revolusioner. Kota Bekasi hanya perlu kembali ke UUPS dan menjalankannya dengan metode yang tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun