Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kebangkitan Kota Bekasi Menghadapi 10.000 Ton Sampah Setiap Hari

10 Desember 2023   05:22 Diperbarui: 10 Desember 2023   08:12 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perumusan konsorsium inovasi pengelolaan sampah Kota Bekasi, Sabtu 9 Desember 2023. (Dokumentasi pribadi)

Sama seperti Bantar Gebang pada awal beroperasinya pada tahun 1989, yakni sebagai tempat pembuangan sampah. TPA ini memiliki luas 113,15 hektar dan menerima sampah sebanyak hingga mencapai 8.500 ton per hari ini. Sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang berasal dari rumah tangga, perkantoran, dan industri.

Sementara itu, sampah yang ditimbulkan dari warga Kota Bekasi sendiri tercatat 1.700 ton per harinya. Sampah dari Kota Bekasi sendiri mengalir ke TPA Sumur Batu yang luasnya 11,6 hektare. Kondisinya sama dengan TPA lain di Indonesia. TPA Sumur Batu mengalami overload.

Jadi Pusat Riset dan Kajian Pengelolaan Sampah Nasional

Sebuah langkah cerdas diambil Pemkot Bekasi. Banyaknya sampah yang menjadi bebannya dijadikan momentum untuk berbenah dan melangkah maju. Pemkot Bekasi menginisiasi kota ini menjadi Pusat Riset dan Kajian Pengelolaan Sampah Nasional. 

Sebuah visi yang berani sekaligus menantang karena kondisi Kota Bekasi sendiri sedang berjuang menghadapi persoalan sampah.

Kota Bekasi memang harus punya prestasi dengan memanfaatkan ketabahan dan kekuatannya yang setiap hari menanggung tambahan beban lingkungan 10.000 ton. Itu sebagai reaksi positif atas kondisi yang kurang menguntungkan. Biasanya, kondisi terpuruk melahirkan kebangkitan besar dan menakjubkan.

Para penggerak dan pegiat bank sampah di Kota Bekasi dalam FGD membahas rekomendasi pengelolaan sampah. (Dokumentasi pribadi)
Para penggerak dan pegiat bank sampah di Kota Bekasi dalam FGD membahas rekomendasi pengelolaan sampah. (Dokumentasi pribadi)

Jika dalam kondisi saat ini Pemkot Bekasi sudah dapat penghargaan sebagai Pemkot Pembina Lingkungan Hidup Terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat, maka upaya lebih tentu akan melahirkan prestasi yang lebih hebat lagi. 

Apalagi jika Pemkot Bekasi secara serius menjalankan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (UUPS) dan menjalankan prinsip pengelolaan sampah yang sistematis, menyeluruh dan berkelanjutan.

Keterpurukan harus dijawab dengan prestasi. Itu yang harus dipegang teguh oleh Pemkot Bekasi dan seluruh unsur terkait di Kota Bekasi. Di mana Kota Bekasi sesungguhnya sudah memiliki banyak bekal untuk bisa melahirkan prestasi di pengelolaan sampah yang bisa menjadikan kota ini rujukan untuk mempelajari pengelolaan sampah yang baik dan benar sesuai regulasi.

Konsorsium inovasi pengelolaan sampah yang direncanakan dibentuk untuk bisa mencapai prestasi itu sudah siap dibentuk. Saat menghadiri pertemuan hingga perumusan program konsorsium tersebut, sangat terasa semangat semua orang dan unsur yang hadir. Semua punya ide dan masukan kritis untuk bagaimana Kota Bekasi menjadi kota yang bersih dan maju dalam pengelolaan sampahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun