Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kerapuhan Sistem Pengelolaan Sampah Sentralistik di Banyumas

30 November 2023   14:54 Diperbarui: 1 Desember 2023   02:02 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode pemilahan seperti di TPST Kedungrandu, Patikraja,  Banyumas sangat tinggi biaya operasionalnya (Foto: regional.kompas.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Namun semua yang tampak itu harus dibayar mahal dengan sesuatu yang tidak semua orang tahu. Yaitu, pengorbanan atas tetap dijalankannya sistem sentralistik pengelolaan sampah. Sebab, bisa dipastikan subsidi untuk pengelolaan sampah semacam itu pasti besar. Karena besarnya biaya operasional dari pengelolaan semacam itu pasti besar pasak daripada tiang.

Selama Pemkot Banyumas masih mampu terus memberikan subsidi pada instalasi pengelolaan sampah yang dibangunnya, semua masih akan berjalan sebagaimana biasa. Sebab,  pengelolaan sampah dengan instalasi dan menggunakan sistem sentralistik cepat atau lambat akan bangkrut. Kecuali dibantu dan terus disokong pendanaan gratis tanpa pengembalian dari pemerintah. 

Instalasi pengelolaan sampah tanpa bantuan pendanaan dari pemerintah pada umumnya bangkrut, mangkrak, dan jadi TPA kecil. Itu karena hasil dari pengelolaan dan pengolahan sampah sangat kecil dibanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan. 

Pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas yang viral itu tampaknya memang hebat. Secara penampakan dan prestasi terlihat meyakinkan. Namun di balik itu, jika dibuka laporan anggarannya, hampir bisa dipastikan bahwa tidak semua kabupaten/kota mampu memberikan subsidi terus-menerus pada instalasi pengelolaan sampah. 

Di sanalah letak kerapuhan pengelolaan sampah yang sentralistik. Keberadaan instalasi pengelolaan sampah bukannya jadi solusi, tapi menjadi beban baru yang harus disubsidi. Dan jika subsidi itu dilepas, maka semuanya pasti akan mangkrak. (nra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun