Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Faktor Kegagalan Maggot BSF Mengatasi Sampah Organik

18 Oktober 2023   22:51 Diperbarui: 19 Oktober 2023   09:12 2370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak instalasi budidaya maggot BSF mangkrak di tempat pengelolaan sampah. (Dokumentasi Pribadi)

Melihat keberhasilan pembudidaya maggot BSF, banyak pihak yang kemudian tergiur. Padahal, para pihak yang berhasil membudidayakan maggot BSF pada dasarnya bukanlah untuk mengatasi masalah sampah. Melainkan memang berusaha dalam bisnis maggot BSF. Sehingga semua faktor diperhitungkan dengan baik dan seksama sebagaimana bisnis pada umumnya.

Pembudidaya maggot BSF untuk bisnis murni memang rata-rata berhasil. Karena semua sisi mereka persiapkan dengan baik. Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, pakan yang diformulasi, kandang yang berkualitas, dan pemrosesan pascapanen yang terstandardisasi. 

Dalam budidaya maggot BSF untuk murni bisnis, sampah adalah sumber pakan alternatif terakhir, bukan utama. Namun, agar dianggap sebagai salah satu problem solving masalah sampah, sering dikatakan bahwa pakan maggot BSF adalah sampah. 

Terutama saat pembudidaya maggot BSF murni bisnis itu dikunjungi oleh pemerintah yang pusing dengan masalah sampah atau perusahaan swasta/BUMN yang ingin mendapat proper emas dengan mengelola sampah.

Tidak salah jika pembudidaya maggot BSF murni bisnis itu mengatakan bahwa sampah organik adalah pakan maggot BSF. Tapi mereka tidak menyampaikan bahwa sampah organik itu bukan pakan utama maggot BSF. Sebab, untuk menghasilkan maggot BSF yang berkualitas, maggot BSF harus diberi pakan yang diformulasi juga.

Tidak salah juga jika pembudidaya maggot BSF murni bisnis itu mengatakan bahwa peluang pasar maggot BSF masih begitu besar. Sebab, mereka memang tahu peluang pasar itu memang besar. Namun, mereka lupa menjelaskan bahwa peluang besar itu hanya untuk maggot BSF yang berkualitas. Bukan untuk maggot BSF yang dibudidaya secara asal-asalan.

Saking pentingnya kualitas maggot BSF, ada kursus khusus untuk siapa saja yang ingin membudidayakan maggot BSF. Biaya kursus itu sampai belasan juta per orang. Kursus itu mengajarkan tentang bagaimana membibitkan maggot dari lalat, memanen telur maggot BSF, formulasi pakan, pemeliharaan kandang, dan pemrosesan pascapanen. 

Yang banyak gagal membudidaya maggot BSF adalah para pegiat sampah. Pada umumnya tidak mengikuti kursus permaggotan karena bagi mereka mahal biaya kursusnya. Mereka hanya ikut pelatihan selama 2-3 jam atau melihat tayangan di internet cara membudidayakan maggot BSF.

Banyak instalasi budidaya maggot BSF mangkrak di tempat pengelolaan sampah. (Dokumentasi Pribadi)
Banyak instalasi budidaya maggot BSF mangkrak di tempat pengelolaan sampah. (Dokumentasi Pribadi)

Pada pegiat persampahan, maggot BSF hanya diberi makan sampah organik. Mereka pada umumnya jadi pasar penjual mesin pemilah sampah yang menghasilkan bubur sampah organik. 

Bubur sampah itulah yang diberikan pada maggot BSF sebagai pakan. Pakan dari sumber ini jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan maggot BSF untuk tumbuh karena nutrisinya kurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun