Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Peluang Sektor Sampah dalam Carbon Trading

5 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 7 Agustus 2023   10:25 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminar sosialisasi Carbon Trading di Surabaya, 31 Juli - 1 Agustus 2023. (dokumentasi pribadi)

Harga konversi pengurangan emisi GRK akan ditetapkan oleh Pemerintah pada harga terendahnya. Yang selanjutnya akan berkembang sesuai dengan mekanisme pasar. Sehingga, harga per kg pengurangan emisi GRK bisa naik hingga nilai tertinggi tergantung suply and demand. 

Melalui sistem bursa karbon ini, pengelola sampah bisa meningkat taraf hidupnya tanpa perlu stress karena fluktuasi harga sampah sebagai bahan baku daur ulang.

Triple Klaim Pengurangan Emisi GRK dari Sampah

Hanya pengelola sampah yang bisa banyak menyelamatkan polutan-polutan emisi GRK seperti perusahaan tambang, manufaktur, transportasi, perbankan, dan lain sebagainya. Terutama polutan yang sama sekali tidak bisa berkutik menghadapi kewajiban mengurangi emisi GRK diproses produksinya. 

Sebab, mengurangi emisi GRK di proses produksi bukan perkara mudah. Mesti ada perombakan kecil atau besar di sistem-sistem yang selama ini sudah dijalankan oleh para polutan. Itu terkait penggunaan bahan bakar, energi, mesin, bahan baku produksi, hingga distribusinya.

Maka dari itu, jangankan menjual surplus dari pengurangan emisi GRK-nya, untuk memenuhi kewajibannya saja para polutan itu harus pontang-panting. Karena mereka perlu mengubah sistem, dan itu berarti pendanaan besar harus dikeluarkan.

Pada akhirnya, para polutan yang cerdas mestinya menoleh pada pengelola sampah untuk mendukungnya melakukan pengurangan emisi GRK. Sebab, hanya melalui sistem pengelolaan sampah klaim pengurangan emisi GRK bisa dilakukan sampai tiga kali. 

Yaitu pada sisi pengurangan emisi GRK atas penumpukan sampah di TPA, peningkatan kuantitas dan kualitas daur ulang, dan hasil akhir dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik yang selanjutnya dipakai untuk pemupukan pertanian, perkebunan dan kehutanan.

Sistem pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang menggunakan pupuk organik dari sampah akan mengurangi emisi GRK melalui pengurangan penggunaan pupuk kimia dan makin luasnya lahan hijau yang memproduksi oksigen (O²). 

Rantai pengelolaan sampah hingga hasil akhir dari pengelolaan sampah secara akumulatif akan sangat signifikan dalam pengurangan emisi GRK.

Pengelola Sampah Jangan Terjebak Greenwashing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun