Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Potensi Sampah Laut Terbesar yang Jarang Terdeteksi

21 Februari 2022   18:18 Diperbarui: 22 Februari 2022   18:55 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi sampah laut terbesar adalah dari pembuangan sampah kapal. (Foto: internasional.kompas.com/Elfiyen Biahimo)

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) mesti diisi juga dengan resolusi sampah di laut. Bagaimanapun, masalah sampah di laut juga bagian penting yang membangunkan Indonesia untuk sadar soal masalah sampah. 

Seorang peneliti dari Georgia University, Amerika Serikat, Dr. Jenna Jambeck pernah "menyudutkan" Indonesia. Tahun 2015 dalam hasil penelitiannya, dia menyatakan Indonesia adalah pembuang sampah plastik terbesar kedua ke laut setelah Cina.

Meski tak sepenuhnya penelitian itu benar, Indonesia terkaget atas pernyataan dari penelitian itu. Data itu menimbulkan banyak program, banyak gerakan, dan menciptakan banyak kepedulian dari Pemerintah Indonesia dan pemerhati lingkungan. Mereka bersama-sama melakukan sesuatu karena kekhawatiran yang sama.

Yaitu kekhawatiran laut akan makin penuh dengan sampah. Satu kekhawatiran yang sangat masuk akal. Sebab, memang ditemukan banyak sampah di laut seluruh dunia dan Indonesia. Baik di permukaan, melayang di dalam air maupun di dasar laut.

Sampah laut bukan hanya sampah yang datang dari darat. Sebagian besar sampah di laut bisa jadi adalah sampah yang memang dibuang di laut dari atas kapal. Dan potensi sampah yang terakhir ini sangat jarang terdeteksi. 

Jika diperhatikan, sedikitnya ada 3 proses sampah akhirnya sampai di laut. Sampah di laut bisa berasal dari sampah yang dibuang sembarangan di sungai, lalu mengalir ke laut.

Selanjutnya, sampah laut bisa berasal dari darat yang beterbangan atau terbawa banjir hingga mencapai laut. Terakhir, sampah yang memang langsung dibuang ke laut oleh orang-orang yang beraktivitas di laut atau dari kapal-kapal.

Pada tahun 2018, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan hasil penelitiannya di 18 kota utama Indonesia, ada 270.000--590.000 ton sampah masuk laut Indonesia selama tahun penelitian. Itu bisa jadi patokan potensi sampah masuk laut setiap tahunnya. 

Tapi sampah dari darat bukan masalah sebenarnya dari sampah laut. Jika kita pahami lebih dalam, sampah laut adalah sampah yang berasal dari aktivitas di laut itu sendiri. 

Sebab peraturan nasional dan internasional mengenai sampah laut masih sangat berpotensi mencemari lautan dengan sampah. Dan hingga kini, belum ada patokan potensi sampah dari aktivitas di laut itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun