Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hubungan Koperasi Pengelola Sampah dengan Kapitalisme

9 Februari 2022   09:22 Diperbarui: 9 Februari 2022   11:47 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PKPS hanya akan rusak jika, Asrul Hoesein merusaknya. Untuk itu, dia tinggalkan PKPS untuk menjaga dan mengawalnya dari luar. Asrul Hoesein akhirnya mengundurkan diri dari anggota PKPS Surabaya yang dimasukinya sebagai penghargaan pada PKPS yang perdana berdiri.

Pria asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan itu menyatakan sudah menyerahkan temuannya berupa PKPS pada Indonesia. Namun tetap akan mengawal PKPS sebagai tanggung jawab moralnya dan mendidik PKPS agar tak terjerumus pada salah urus.

Pengelolaan sampah sebagai bisnis sangat melenakan dan menggiurkan. Dalam buku karyanya "Bank Sampah : Masalah dan Solusi", Asrul Hoesein mengungkap lembaga yang seharusnya menjadi perekayasa sosial dalam persampahan malah terlena di jual beli sampah.

Lena dalam jual beli sampah karena tergiur pada keuntungan. Sampah bisa didapat gratis, kemudian dijual. Akhirnya lupa pada tugas mulianya mengedukasi dan menyosialisasikan pengelolaan sampah. 

Orang justru didorong buang sampah agar bisa dipungut dan mereka jual. Atau, orang dimintai bayaran retribusi sampah, diminta pilah sampahnya, lalu mereka yang jual sampahnya. Atau juga, orang disuruh memilah sampah, dibeli murah, lalu mereka jual dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Praktik seperti itu memang sepertinya kecil. Tapi kecil-kecil begitu adalah praktik kapitalisme. Yang tujuannya materialisme, akumulasi keuntungan.

Maka, keberadaan koperasi akan sangat mengganggu mereka. Mereka akan membangun pertahanan sekuat tenaga. Mereka akan menyerang sistem koperasi dengan banyak cara. 

Kapitalisme dalam pengelolaan sampah dari kecil hingga besar ada. Sistem kebersamaan dalam koperasi memang musuh sejati kapitalis kecil dan besar itu. Hal ini sudah sejak lama, karena itulah negara berusaha menjaga koperasi dengan upayanya.

Sistem koperasi punya asas kekeluargaan dan gorong royong. Ada distribusi kapital dalam koperasi. Bukan kemudian memusuhi kapital, tapi bagaimana mengatur kapital agar tak dikuasi secara besar-besaran.

Penguasaan sesuatu secara besar-besaran pasti mendatangkan kerugian bagi yang lain. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya mendatangkan kerusuhan sebagai buah ketidakpuasan pihak yang dirugikan. Cepat atau lambat.

Koperasi memang bisa dijadikan benteng pertahanan ekonomi dan urusan. Dapat mengendalikan chaos dengan distribusi kapital yang adil. Sesuai proporsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun