Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Memahami Realitas Dalam Fiksi, Review "The Matrix Resurrection"

24 Desember 2021   15:06 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:40 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan saat Trinity membawa Neo menghindari serangan Agent hingga akhirnya terpojok. (Foto: nme.com)

Di adegan lain, ada juga pelajaran tentang kekuatan sepasang kekasih. Di mana kekuatan Neo meningkat ketika dia diingatkan agar memperkuat dirinya untuk menyelamatkan Trinity yang ditahan oleh The Matrix. Maka semakin kuatlah Neo.

Adegan saat Trinity membawa Neo menghindari serangan Agent hingga akhirnya terpojok. (Foto: nme.com)
Adegan saat Trinity membawa Neo menghindari serangan Agent hingga akhirnya terpojok. (Foto: nme.com)

Neo juga mengajari penonton bahwa pasangan kita adalah orang yang justru lebih memahami dan mempercayai kita lebih dari diri kita sendiri. Neo tidak pernah percaya bahwa dirinya adalah "yang terpilih", tapi Trinity selalu percaya Neo adalah orang "yang terpilih".

Ketika upaya pembebasan Trinity dari The Matrix, ada juga adegan yang sangat menginspirasi. Yaitu, saat Neo percaya Trinity akan kembali padanya tanpa menelan pil merah. "Selama ini Trinity selalu percaya padaku. Kini saatnya aku mempercayainya," kata Neo. Dan benar, Trinity akhirnya kembali pada Neo dalam fiksi film itu. 

Ketika Neo dan Trinity terpojok di atas sebuah gedung. Karena terus mendapat serangan bertubi-tubi, keduanya kemudian melompat dari atas gedung. Ada pelajaran lagi, Neo tak bisa terbang, Trinity yang bisa terbang dan mengangkat Neo. Ini mengajari kita bahwa dalam situasi berat, perempuan kerap punya kekuatan tersembunyi yang dahsyat.

Menjelang akhir film, saat Trinity menghajar pengkhianat dalam game The Matrix yang membuat fiksi Thomas Anderson dengan Tiffany ada lagi pelajaran bagusnya. 

Kurang lebih bisa dipahami begini: pengkhianat memang kerap merusak rencana bahkan kadang merugikan.  Namun semua itu tak bisa dihindari, bisa jadi karena merupakan satu proses yang harus dilalui. Yang terpenting adalah kemungkinan keadaan membaik setelahnya. Jika sudah datang, maka jangan sia-siakan kesempatan kedua. Untuk itu, kita harus berterima kasih pada pengkhianat. Karena mungkin tanpa pengkhianatan tak akan ada kesempatan kedua.

Di akhir film, Neo dan Trinity sudah sama-sama bisa terbang. Film ditutup dengan closing sountrack yang sangat keren. Lagu Rage Against The Machine (RATM) judulnya Wake Up yang dicover oleh Brass Against featuring Sophia Urista. (nra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun