Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mungkinkah Silatnas Bank Sampah Menyaingi ASOBSI

2 Desember 2021   15:40 Diperbarui: 2 Desember 2021   16:12 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo ASOBSI dan Silatnas Bank Sampah. (Dok. Pribadi)

Belum beres persoalan sampah di Indonesia akan ditambah lagi dengan "kemelut" komunitas persampahan. Kali ini tampak mulai kian memuncak antara Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) dengan Silaturahim Nasional Bank Sampah (Silatnas BS).

Di awal orang-orang dari dua "kubu" ini sebenarnya berasal dari satu komunitas. Namun, kemudian muncul semacam ketidakpuasan pada komunitas sebelumnya sehingga muncul gerakan untuk memisahkan diri. Kemungkinan besar disebabkan oleh tidak meratanya perhatian pemerintah pada bank sampah yang ada.

Silatnas BS yang merupakan pertemuan kekerabatan tahunan menjadi seperti kubu baru dalam kancah perbank-sampahan yang mengakomodir mereka yang "mungkin" tidak puas pada ASOBSI atau kubu lain yang dianggap beda visi. Sementara itu hingga saat ini ASOBSI menjadi satu-satunya perkumpulan atau asosiasi bank sampah yang diakui dan dijadikan mitra oleh pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

ASOBSI Berdiri Sejak 2017

Logo ASOBSI (Dok. Pribadi)
Logo ASOBSI (Dok. Pribadi)

Dikutib dari klikhijau.com, ASOBSI resmi berdiri pada tanggal 15 Maret 2017. Tujuan berdirinya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia melalui pengelolaan sampah dari sumber melalui bank sampah.

ASOBSI menjadi mitra KLHK terutama dalam hal pembinaan, pemantauan dan verfikasi program Adipura. Organisasi ini juga bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten/kota dan provinsi dalam memberikan edukasi pada masyarakat mengenai tata kelola bank sampah.

Saat ini ASOBSI diketuai oleh Wilda Yanti yang dikenal dengan julukan Ratu Sampah yang sebelumnya merupakan Sekretaris ASOBSI periode sebelumnya. Berkantor pusat di Jakarta, ASOBSI sudah membentuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di sejumlah daerah Indonesia.

Silaturahmi BS Sejak 2008

Logo Silatnas BS (Dok. Pribadi)
Logo Silatnas BS (Dok. Pribadi)

Silatnas BS (dikutip dari faktualnews.co) mulai tampak geliatnya pada Agustus 2020 lalu di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Yakni, ketika sedikitnya 120 pelaku atau pegiat bank sampah berkumpul. Yang dalam waktu dekat akan melaksanakan kegiatan Silatnas BS 2 di Yogyakarta, DI Yogyakarta.

Meski baru tampak geliatnya, Silatnas BS mengklaim bahwa komunitas itu sudah dibentuk sejak 2008. Didahului dengan adanya Forum Silaturahmi BS di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Berarti Forum Silaturahmi sudah ada bahkan sebelum pemerintah melalui KLHK menjadikan bank sampah sebagai programnya dengan Permen LHK Nomor 13 Tahun 2012.

Kompetisi ASOBSI - Silatnas BS

Berdasarkan pengalamannya masing-masing, ASOBSI dan Silatnas BS sama-sama memiliki kekuatan. Namun, di sisi pengakuan dari pemerintah, ASOBSI memiliki kekuatannya sendiri karena sudah jadi mitra KLHK. Sementara Silatnas BS belum. 

Kendati demikian, Silatnas BS didukung oleh PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) yang merupakan salah satu produsen styrofoam terbesar di Indonesia. Silatnas BS juga didukung oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) yang diklaim sebagai salah satu perkumpulan atau asosiasi pedaur ulang plastik di Indonesia.

Secara kelembagaan, tidak perlu dipertentangkan apakah Silatnas BS yang mulai bergeliat itu akan bisa menyaingi ASOBSI. Namun, akan menarik untuk diperhatikan: Apakah Silatnas BS dapat menyaingi ASOBSI dalam upaya pengurangan sampah di Indonesia? 

Namun demikian, banyak kalangan berharap agar persatuan di kalangan pegiat dan pengelola bank sampah tetap terjaga. ASOBSI yang menjadi mitra KLHK diharapkan menjadi pemersatunya dengan merangkul semua komunitas bank sampah demi tercapainya target Indonesia Bersih. (nra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun