Geofoam sebagai pengisi tanah kontruksi bisa optimal memperlambat pergerakan tanah dasar. Dengan geofoam tidak akan ada lagi penurunan yang membuat  jalanan atau gedung retak. Karena stabilitas tanah terjaga.
Di negara maju geofoam menjadi bagian penting dari berbagai proyek pembangunan.
Di Eropa, 70 persen penggunaan EPS untuk non-packaging. Lebih banyak dipakai untuk kebutuhan proyek pembangunan. Sebab keunggulan dan manfaatnya sudah teruji.Â
Di antara keunggulan geofoam adalah berat jenisnya yang sangat ringan. Yakni 1:10 dengan berat tanah urugan yang biasa diambil dari gunung, bukit, pantai dan tempat lainnya.
Geofoam sudah terbukti dan teruji dalam proyek-proyek kelas berat. Sudah banyak negara memakainya untuk membangun jalan angkutan berat, bahkan untuk landasan bandara.Â
Indonesia Jarang Pakai Geofoam karena Korupsi
Kekuatan dan keunggulan geofoam bisa membuat hasil pembangunan lebih awet. Dan itu jelas tidak sesuai di Indonesia.Â
Orang-orang Indonesia lebih suka hasil pembangunan cepat rusak. Supaya segera ada proyek lagi atau minimal dana pemeliharaan.
Pembangunan menggunakan geofoam memang relatif lebih mahal. Tapi itu sebanding dengan kekuatan dan ketahanannya. Sekali lagi, ini tidak baik untuk atmosfer proyek yang penuh korupsi.
Makanya, geofoam tidak disukai di Indonesia. Sehingga, produsennya kemudian banyak banting setir menjadikan EPS sebagai packaging.Â
Berbagai keuntungan geofoam untuk proyek bangunan seperti keringanannya, keawetannya dan kehematannya diabaikan. Demi mengejar keuntungan yang terus merongrong keuangan negara dan daerah. (nra)