Mohon tunggu...
Nara
Nara Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pendiam dan lebih suka berkomunikasi lewat tulisan. Instruktur di PPPPTK bidang otomotif dan elektronika Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tawamu Membunuh Kreativitasnya

6 Januari 2016   14:46 Diperbarui: 6 Januari 2016   15:25 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ditanya apa cita-citanya nanti jika dewasa, jawabannya memang masih berubah-ubah. Namun apa pun jawabannya, apapun pilihannya, tetap saya dukung dengan memberikan gambaran lebih banyak tentang profesi yang dicita-citakannya itu. Setelah saya berikan gambaran lebih detail, bisa jadi dia akan lebih bersemangat. Ada kalanya pula langsung surut dan bilang cita-citanya mau diganti. Yah, namanya juga anak-anak.

Sebagai penutup, saya sertakan puisi karya Dorothy law Nolte yang mungkin sudah sangat dikenal para orang tua. Puisi yang jadi pengingat untuk selalu menjaga sikap dan perilkunya dihadapan anak-anak

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri.Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun