Mohon tunggu...
Naqoy The7Awareness
Naqoy The7Awareness Mohon Tunggu... Penulis - Trainer & Konsultan Leadership SDM di BUMN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis buku laris The7awareness, Pemecah rekor MURI 2009, Master Trainer dan Sang Penutur Kesadaran indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampus Unsut (Universitas Sutomo) Motto "Kampus Mewah, Biaya Murah, Insya Allah Berkah"

7 November 2022   05:23 Diperbarui: 7 November 2022   06:50 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. (H.C) H. Darsono Bersama Rektor melakukan kunjungan ke berbagai pondok pesantren di Kawasan Lebak,Pandeglang dan Serang mengajak para pengelola pondok pesantren untuk memberikan kesempatan dan dukungan dengan mengajak para santri yang telah mondok  dari Tsanawiyah dan Aliyah dengan melanjutkan di kampus. Kekhawatiran para kyai bahwa kampus akan bisa membuat santri mengalami kontradiksi ilmu dijawab dengan adanya kampus Universitas Sutomo dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa santri untuk belajar di asrama mahasiswa yang berbasis pondok, sehingga ilmu agama dan ilmu yang dipelajari saling menguatkan bukan sebaliknya saling melemahkan.

                   Kampus Unsut yang berada Jl.Lintas Serang-Jakarta, Kelurahan Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten merupakan Kawasan santri yang memiliki peluang sangat besar, masyarakat di sekitar kampus Unsut adalah masyarakat menengah ke bawah, bahkan di Kawasan seperti Sumur Pandeglang dan Lebak masih banyak kondisi kehidupan masyarakat yang prihatin dan penuh tekanan sehingga bermimpi untuk kuliah sama sekali tidak berani, dengan adanya kuliah yang hanya perbulan 150.000 bagi mereka semua adalah cahaya masa depan bagi anak-anaknya. Kelak masa depan itu akan berdampak kepada dirinya sendiri.

                  Unsut sendiri masih tahap pembangunan (2022) namun sebagian sudah bisa digunakan untuk ruang kelas, dengan biaya kurang lebih 2 Triluan Yayasan Sasmita Jaya pimpinan   Dr. (H.C) H. Darsono memiliki tekad yang sungguh-sungguh untuk mencetak pendidikan di atas rata-rata bagi kaum miskin dan terpinggirkan. Kelak 5-10 tahun yang akan datang para lulusan kampus Unsut akan memberikan kontribusi kepada SDM yang ada di wilayah Banten seperti dunia kerja di pemerintahan, pendidikan, sosial dan wirausaha. Apa yang sedang dijalankan oleh  Dr. (H.C) H. Darsono adalah bagian penting dalam kehidupan masa lalunya bahwa sukses harus dimulai dari dunia pendidikan.

                  Pengalaman masa lalunya yang tidak nyaman dan penuh tekanan dalam hal pendidikan membuatnya terbalik melawan keadaan yang berat dan sulit bahwa pendidikan yang bagus itu harus mahal dan hanya orang-orang yang  memiliki akses keuangan bisa meraihnya, dirinya percaya bahwa dengan mengelola keberkahan rezeki sebuah pendidikan yang murah dan berkualitas bisa disatukan. Jika dihitung secara matematika dasar saja tentu pemasukan dan pengeluaran Universitas Sutomo bahkan Unpam masih belum seimbang , namun faktanya kedua kampus tersebut bisa memberikan yang terbaik untuk mahasiswa sehingga mereka akan merasa bangga dan bersyukur berada di kampus terbaik dalam hidupnya masing-masing. Kelak, bisa jadi nama Universitas Sutomo akan dileburkan menjadi kampus yang sama yaitu Universitas Pamulang dengan brand yang sudah lebih kuat di "top of mind" masyarakat secara umum.

                     Akses menuju kampus Unsut sendiri bisa ditempuh dengan jalur yang mudah (via tol), keluar melalui tol Serang Kota, disamping Gedung mewah dan megah sendiri dikelilingi oleh persawahan yang indah di mata, hal ini menunjukan bahwa masyarakat desa yang pemikiranya akan terkonekting dengan kemampuan international, dengan adanya kampus Unsut yang berada di Serang akan memberikanm dampak positif kepada UMKM dan masyarakat di sekitar kampus sehingga mereka bisa ikut merasakan kehadiran kampus Unsut memang terasa dalam dampak kehidupan nyata.

                     Mengambil istilah The7Awareness "History of Tumorrow", itulah kampus Unsut di Serang, dengan adanya kuliah dan mahasiswa melanjutkan jenjang pendidikan akan memberikan dampak positif di masa yang akan datang. Bahkan banyak orang tua yang tidak percaya adanya kampus modern,keren dan berkualitas namun bisa diikuti oleh masyarakat yang tidak mampu. Kelak akan banyak muncul para doktor yang memiliki latar belakang kehidupan keluarganya dibawah ambang kemiskinan seperti kisah Dr. Udin Ahidin, yang merupakan Wakil S2 Magister Manajemen Unpam yang dulunya adalah pedagang asongan yang berjualan di sekitar kampus Unpam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun