Â
 Universitas Sutomo (Unsut) memiliki moto "Gedung mewah, harga murah, insya Allah berkah". Didirikan pada tanggal 8 februari 2021, kampus ini masih dibawah naungan Yayasan Sasmita Jaya yang didirikan oleh Dr. (H.C) H. Darsono yang mengelola  Universitas Pamulang dan STIKes Widya Dharma Husada. Berbekal dua Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37/E/O/2021 tentang Izin Perubahan Lokasi Universitas Sutomo dari Kabupaten Deli Serdang ke Kota Serang yang Diselenggarakan oleh Yayasan Sasmita Jaya tertanggal 8 Februari 2021 dan Nomor 2/E/O/2021 tentang Pengalihan Pengelolaan Universitas Sutomo di Kabupaten Deli Serdang dari Yayasan Politeknik Indonesia ke Yayasan Sasmita Jaya tertanggal 5 Februari 2021 Universitas Sutomo resmi menerima pendaftaran bagi mahasiswa baru untuk Tahun Ajaran 2021/2022.
      Untuk saat ini Universitas Sutomo mengelola 6 fakultas dan 13 program studi untuk jenjang program sarjana (S-1), yaitu:
Ekonomi dan Bisnis
- Manajemen
- Akutansi
Hukum
- Ilmu Hukum
MIPA
- Biologi
- Fisika
- Kimia
FISIP
- Administrasi Negara
- Ilmu Pemerintahan
TEKNIK
- Mesin
- Elektro
Ilmu Komputer
- Sistem Informasi
- Sistem Komputer
          Dipimpin oleh Rektor  Dr. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si, yang merupakan Rektor Universitas Pamulang dipercaya oleh Yayasan Sasmita Jaya menjadi pimpinan dari 2 kampus terkenal di wilayah Banten sendiri. Universitas Sutomo sendiri diminati oleh masyarakat Banten, dengan biaya yang super murah yaitu perbulan 150.000,- biaya sebesar ini jika dirata-rata disurvai di sekitar Serang, Lebak, Pandeglang adalah biaya sekolah SMA Swasta, hal ini menunjukan bahwa masyakarat di Banten akan bisa mendapatkan kesempatan kuliah dengan kampus yang mewah dan kualitas dosen yang terbaik.
         Niat awal oleh pengelola kampus Unpam dan Unsut Dr. (H.C) H. Darsono yang memiliki niat suci "mengangkat derajat kaum miskin agar mudah kuliah" terus dijaga sampai hari ini, bahkan kekuatan niat tersebut menjadi kunci sukses dirinya Bersama Lembaga pendidikan yang dikelolanya dengan hati. Mengelola kampus dengan hati ini bagaikan anak kandungnya, para pegawai yang berada di Yayasan Sasmita Jaya dengan jumlah ribuan dosen dan staf  diibaratkan seperti anak-anaknya sendiri. Rasa cintanya kepada dunia pendidikan sehingga berdampak kepada rasa cintanya kepada para pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di Unpam dan Unsut sehingga akhirnya dipikirkan tempat tinggal (perumahan) dan mengatur keuangan (BPR) untuk memudahkan akses mereka mengejar mimpi yang sedang diyakininya.
Dr. (H.C) H. Darsono Bersama Rektor melakukan kunjungan ke berbagai pondok pesantren di Kawasan Lebak,Pandeglang dan Serang mengajak para pengelola pondok pesantren untuk memberikan kesempatan dan dukungan dengan mengajak para santri yang telah mondok  dari Tsanawiyah dan Aliyah dengan melanjutkan di kampus. Kekhawatiran para kyai bahwa kampus akan bisa membuat santri mengalami kontradiksi ilmu dijawab dengan adanya kampus Universitas Sutomo dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa santri untuk belajar di asrama mahasiswa yang berbasis pondok, sehingga ilmu agama dan ilmu yang dipelajari saling menguatkan bukan sebaliknya saling melemahkan.
          Kampus Unsut yang berada Jl.Lintas Serang-Jakarta, Kelurahan Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten merupakan Kawasan santri yang memiliki peluang sangat besar, masyarakat di sekitar kampus Unsut adalah masyarakat menengah ke bawah, bahkan di Kawasan seperti Sumur Pandeglang dan Lebak masih banyak kondisi kehidupan masyarakat yang prihatin dan penuh tekanan sehingga bermimpi untuk kuliah sama sekali tidak berani, dengan adanya kuliah yang hanya perbulan 150.000 bagi mereka semua adalah cahaya masa depan bagi anak-anaknya. Kelak masa depan itu akan berdampak kepada dirinya sendiri.
         Unsut sendiri masih tahap pembangunan (2022) namun sebagian sudah bisa digunakan untuk ruang kelas, dengan biaya kurang lebih 2 Triluan Yayasan Sasmita Jaya pimpinan  Dr. (H.C) H. Darsono memiliki tekad yang sungguh-sungguh untuk mencetak pendidikan di atas rata-rata bagi kaum miskin dan terpinggirkan. Kelak 5-10 tahun yang akan datang para lulusan kampus Unsut akan memberikan kontribusi kepada SDM yang ada di wilayah Banten seperti dunia kerja di pemerintahan, pendidikan, sosial dan wirausaha. Apa yang sedang dijalankan oleh  Dr. (H.C) H. Darsono adalah bagian penting dalam kehidupan masa lalunya bahwa sukses harus dimulai dari dunia pendidikan.
         Pengalaman masa lalunya yang tidak nyaman dan penuh tekanan dalam hal pendidikan membuatnya terbalik melawan keadaan yang berat dan sulit bahwa pendidikan yang bagus itu harus mahal dan hanya orang-orang yang  memiliki akses keuangan bisa meraihnya, dirinya percaya bahwa dengan mengelola keberkahan rezeki sebuah pendidikan yang murah dan berkualitas bisa disatukan. Jika dihitung secara matematika dasar saja tentu pemasukan dan pengeluaran Universitas Sutomo bahkan Unpam masih belum seimbang , namun faktanya kedua kampus tersebut bisa memberikan yang terbaik untuk mahasiswa sehingga mereka akan merasa bangga dan bersyukur berada di kampus terbaik dalam hidupnya masing-masing. Kelak, bisa jadi nama Universitas Sutomo akan dileburkan menjadi kampus yang sama yaitu Universitas Pamulang dengan brand yang sudah lebih kuat di "top of mind" masyarakat secara umum.
           Akses menuju kampus Unsut sendiri bisa ditempuh dengan jalur yang mudah (via tol), keluar melalui tol Serang Kota, disamping Gedung mewah dan megah sendiri dikelilingi oleh persawahan yang indah di mata, hal ini menunjukan bahwa masyarakat desa yang pemikiranya akan terkonekting dengan kemampuan international, dengan adanya kampus Unsut yang berada di Serang akan memberikanm dampak positif kepada UMKM dan masyarakat di sekitar kampus sehingga mereka bisa ikut merasakan kehadiran kampus Unsut memang terasa dalam dampak kehidupan nyata.
           Mengambil istilah The7Awareness "History of Tumorrow", itulah kampus Unsut di Serang, dengan adanya kuliah dan mahasiswa melanjutkan jenjang pendidikan akan memberikan dampak positif di masa yang akan datang. Bahkan banyak orang tua yang tidak percaya adanya kampus modern,keren dan berkualitas namun bisa diikuti oleh masyarakat yang tidak mampu. Kelak akan banyak muncul para doktor yang memiliki latar belakang kehidupan keluarganya dibawah ambang kemiskinan seperti kisah Dr. Udin Ahidin, yang merupakan Wakil S2 Magister Manajemen Unpam yang dulunya adalah pedagang asongan yang berjualan di sekitar kampus Unpam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H