“Fatih bikin robot, Mi!” ujar Fatih bangga.
Saat awal tahun ajaran baru, Mas Faris memang tidak langsung masuk sekolah. Faris baru saja sunat usai lebaran. Untuk itu tidak ikut di hari pertama masuk sekolah. Tapi aku datang untuk mengambil baju seragam. Sampai di sekolah, para guru dan anak-anak seluruh kelas sedang berbaris di lapangan. Ternyata sedang diadakan halal bi halal dan penyambutan murid kelas 1.
Uniknya, para guru memakai kostum yang sangat lucu. Pak guru terlihat gagah memakai kostum raja, nyamuk, fotografer, dan lainnya. Bu guru ada yang memakai kostum koki, nyamuk, kupu-kupu dan seorang putri. Wah, aku yang baru pertama kali melihat sungguh gembira. Terbayang betapa bahagianya anak-anak melihat gurunya memakai konstum itu.
Kulihat anak-anak sangat antusias saat bersalaman dengan gurunya. Dilanjutkan dengan mengenal medan sekolah. Beberapa wali murid melihat dari jauh dengan senyum lebar. Ada kebahagian dan ketenangan melihat anak-anak ceria di hari pertama. Aku pun ikut mengabadikan keceriaan guru dan siswa ini. Aku yakin anakku akan senang dengan sekolah yang ramah anak ini.
Bagi orang tua :
- Sebelum memilih sekolah yang tepat untuk anak, persiapkan mental anak untuk masuk sekolah. Sesuaikan dengan kebutuhan anak. Jika anak lebih aktif di luar ruangan, mungkin sekolah berbasis alam lebih cocok.
- Lihat kualitas guru. Pilih sekolah yang sayang dan ramah dengan anak-anak. Selidiki dengan cara obeservasi langsung dan bertanya kepada orang tua murid yang lebih senior. Tanyakan apakah ada PR, ada buku penghubung dan stimulasi apa saja yang diberikan guru kepada muridnya.
- Pilih lingkungan yang tepat. Jika Anda menginginkan anak berbasis agama yang baik, maka pilihlah sekolah berbasis agama. Jika Anda ingin anak lebih menonjol dibidang bisnis, maka pilihlah sekolah yang mendukung ini.
- Lokasi. Pilihlah lokasi yang dekat rumah. Hal ini akan memudahkan anak bangun pagi, tidak kelelahan di perjalanan dan hemat biaya transportasi.
- Samakan tujuan Orang tua dan sekolah. Cek kembali visi dan misi sekolah, apakah sudah sama dengan yang kita inginkan. Misalnya pembiasaan sholat berjamah, berakhlak baik, rajin menabung atau lainnya.
- Biaya. Buat perencaaan biaya pendidikan yang bijak. Jika Anda ingin anak masuk sekolah yang fasilitas lengkap, Anda memerlukan biaya yang cukup besar. Siapkan dana pendidikan sesuai usia anak.
- Sarana dan Prasarana. Lihat prasarana di sekolah, apakah sesuai yang dibutuhkan, seperti perpustakaan, masjid, laboratorium dan lainnya.
Nah, jika semua sudah cocok, Anda dapat memasukan anak ke sekolah yang diinginkan. Aku pun sangat mendukung program mengantarkan anak di hari pertama masuk sekolah. Hal ini membawa kebahagian kepada anak-anak seperti :
- Merasa disayangi orang tuanya.
- Merasa nyaman karena dekat dengan orang tuanya.
- Merasa dilindungi karena belum beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
- Merasa bahagia karena orang tua menemani di hari pertama sekolah.
- Merasa tumbuh kepercayaan diri anak karena orang tua ikut serta ke sekolah dan mengenalkan dengan guru yang baru saja dikenalnya dan teman-teman barunya.
Namun, jika Anda tidak dapat menemani anak di hari pertama sekolah, sebaiknya Anda memberikan pesan kepada guru sebagai berikut :
- Anak Anda akan dijemput dan diantar dengan Mbk pengasuh atau ojek langganan. Kenalkan namanya kepada guru si anak atau satpam sekolah.
- Beri pesan ke anak agar jangan pulang sebelum dijemput yang biasa menjemput.
- Minta nomer hp guru dan satpam sekolah.
- Pantau perkembangan anakk melalui buku penghubung.
- Ikuti rapat komite sekolah
Itulah pengalamanku dalam menemani anak di hari pertamanya masuk sekolah. Sebagai orang tua, aku sangat senang dengan Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga ini. Gerakan ini membuat Guru ceria, anak senang, orang tua pun jadi tenang. Semoga gerakan ini dipertahankan.