Berikut ini adalah contoh-contoh oligopoli kolusif :Â
a. Kartel Kartel adalah sekelompok produsen pasar independen yang bersatu untuk meningkatkan pendapatan dan mendapatkan dominasi pasar. Kartel biasanya kemitraan pesaing yang beroperasi di industri bisnis yang sama.Â
b. Price leadership (kepemimpinan harga) Pendekatan umum di mana perusahaan menggunakan penetapan harga untuk mengungguli persaingannya dikenal sebagai kepemimpinan harga.Â
2. Oligopoli Non-Kolusif Istilah "oligopoli non-kolusif" mengacu pada pasar oligopoli di mana para pelaku pasar tidak berkolaborasi. Yang termasuk dalam dalam oligopoly non-kolusif adalah :Â
a. Model Cournot Model ini menyiratkan bahwa perusahaan menentukan sendiri tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan. Artinya, mereka tidak bergantung pada seberapa banyak yang dihasilkan pesaing mereka.Â
b. Model Edgeworth Jika hanya ada dua perusahaan dengan barang homogen, asumsinya adalah:
1) masing-masing perusahaan memiliki kapasitas.Â
2) Setiap usaha memiliki kapasitas produksi dan tidak mampu memenuhi semua permintaan pasar.Â
3) Untuk memaksimalkan TR (keuntungan total), satu perusahaan percaya bahwa perusahaan lain akan mempertahankan harganya pada tingkat yang sama.
c. Model Chamberlin Chamberlin berpikir bahwa duopoli menyadari ketergantungan timbal balik mereka dan membebankan harga yang sama, menjual jumlah yang sama, dan mengoptimalkan keuntungan bersama.Â
d. Model kurva permintaan patah Sweezy percaya bahwa jika produsen di pasar oligopoli mencoba menaikkan harga, dia akan kehilangan pelanggan karena tidak ada produsen lain yang akan menaikkan harga. Dalam pasar oligopoli, bagaimanapun, produsen tidak dapat meningkatkan pasar dengan memotong harga karena pesaing akan menurunkan harga pada tingkat yang lebih cepat. Akibatnya, perang harga meletus. Intinya adalah produsen akan merespon penurunan harga daripada kenaikan harga.Â