2.Emosi takut
Ketakutan yang dialami selama masa remaja sering berkaitan dengan masalah dengan orangtua yang terkadang berbeda dengan keinginan sang anak, ketakutan diasingkan dengan lingkungan pertemanan atau sekitar, ketakukan akan masa depan yang berkaitan dengan cita-cita, dan ketakutan dengan penolakan dari lawan jenis. Pada saat akhir masa remaja dan memasuki perkembangan dewasa, ketakutan berubah menjadi kecemasan akan masalah keuangan, pekerjaan, pendirian, kepercayaan atau agama, menikah, dan berkeluarga.
3.Emosi cinta
Perasaan cinta pertama kali dirasakan dari kasih sayang seorang ibu. Kemudian seiring dengan bertambahnya usia, rasa cinta mulai dirasakan dari lawan jenis. Dalam merasakan emosi cinta pertama kali yang tentunya berbeda dengan cinta kepada orangtua, remaja mengalami kebingungan. Emosi ini menimbulkan kegelisahan dan menyebabkan suasana hati berubah-ubah atau moodswing. Pada saat inilah remaja perlu bercerita tentang isi hatinya kepada orang yang tepat agar tidak terjebak dengan cinta yang salah.
 Remaja yang terus menjadi murung atau lebih moody pada masa remaja perlu dipantau lebih dekat karena penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa perubahan suasana hati yang ekstrem terkait dengan masalah emosional, perilaku, dan interpersonal.
 Orangtua juga harus berperan untuk menjadi panutan yang positif bagi anak, mengenali pergaulan anak dan teman-temannya, serta fokus kepada hal yang positif dalam upaya membantu untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.
METODE
 Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang di kumpulkan berbentuk kata-kata dan gambar, bukan angka-angka.
Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang di kutip oleh Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari remaja. Sementara itu, penelitian deskripif adalah suatu bentuk penelitian yang di tunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.
Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai kejadian dan fakta dari emosi dan suasana hati pada remaja, atau daerah tertentu. Penelitian ini di gunakan untuk mengetahui bagaimana emosi dan suasana hati identik terhadap remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah bagi peneliti untuk melakukan observasi penelitian. Oleh karena itu, penulis menetapkan lokasi penelitian di lakukan di Amsterdam, Belanda.