Mohon tunggu...
Naomi Tehillah
Naomi Tehillah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Cita-cita jadi penulis, semoga tercapai!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini 3 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh Anda! Kenali Sejak Dini

21 Februari 2022   17:00 Diperbarui: 21 Februari 2022   17:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Data Internal Penulis

Apabila Anda mengalami stres karena adanya tekanan yang berat, ketahui dampak stres yang dapat muncul pada kesehatan Anda.

Stres adalah sebuah reaksi yang diberikan oleh tubuh ketika seseorang mengalami tekanan, perubahan, serta menghadapi ancaman. Tak hanya itu, rasa putus asa, marah, dan gugup juga disebabkan oleh stres. Selain itu, stres juga dapat muncul karena pikiran yang membuat putus asa, gugup, atau marah. 

Stres akan memicu respon tubuh secara fisik dan juga mental, ditandai dengan napas dan detak jantung yang cepat, tekanan darah meningkat, serta kaku otot. 

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Efek Stress pada Tubuh

Mengenal Gejala Stres

Masalah dalam keluarga, hubungan sosial, patah hati, sampai masalah keuangan dapat menimbulkan tekanan batin yang mengakibatkan stres. Tak hanya itu, stres juga dapat dirasakan, bahkan menular ke orang sekitar. 

Umumnya, stres dapat dikendalikan saat permasalahan yang dihadapi sudah dilewati. Namun, jika permasalahan dirasakan dalam jangka waktu yang tergolong lama, maka dapat mengganggu kesehatan fisik hingga daya tahan tubuh melemah. 

Selain itu, sistem pencernaan dan reproduksi juga dapat terganggu. Stres juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang menyebabkan tubuh menjadi kurang istirahat. Untuk menghindari hal-hal ini, Anda dapat mengenai stres melalui gejalanya, yaitu sebagai berikut.

1. Gejala Emosi

Gejala pertama pada dampak stres dapat ditandai dengan emosi, seperti rasa cemas, frustasi, dan suasana hati yang mudah berubah. Tak hanya itu, gejala ini juga ditandai dengan sulitnya menenangnkan pikiran, rasa rendah diri, kesepian, tidak berguna, bingung, dan hilang kontrol. Gejala emosi juga ditandai dengan perilaku menghindari orang lain dan mudah mengalami depresi.

2. Gejala Fisik

Gejala selanjutnya menyangkut fisik, meliputi pusing, sakit kepala tegang, lemas, gangguan pencernaan, serta migrain. Selanjutnya, gejala dalam kategori ini juga dapat ditandai dengan gangguan nyeri otot, batuk pilek, gangguan tidur, dan jantung yang berdebar. Selebihnya, juga ditandai dengan tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki dingin atau berkeringat, hasrat seksual menurun, mulut kering hingga sulit menelan, dan gangguan menstruasi bagi wanita.

3. Gejala Kognitif

Selanjutnya yaitu gejala kognitif. Gejala ini ditandai dengan mudah lupa, pesimis, sulit fokus, pesimis, dan cenderung membuat keputusan yang tidak baik. 

4. Gejala Perilaku

Terakhir, gejala perilaku, di mana seseorang mengalami perubahan perilaku ke arah yang tidak baik. Hal ini dapat ditandai dengan rasa tidak ingin makan atau makan berlebihan, menghindari tanggung jawab, mudah gugup, merokok, mengonsumsi alkohol berlebih, dan lain sebagainya.

3 Dampak Stress pada Kesehatan

Dari gejala di atas, apabila tidak segera diberi penanganan, maka stres akan memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah ketiga dampak stres yang perlu Anda ketahui.

1. Kekebalan Tubuh Menurun

Hormon kortisol akan diproduksi oleh tubuh ketika sedang stres. Hormon kortisol sendiri berperan untuk mengontrol gula darah melalui pelepasan insulin. Apabila kadar hormon ini tergolong tinggi, pelepasan histamin akan menjadi terhambat. Karenanya, respon peradangan dalam melawan zat asing juga menjadi terhambat. Sebagai akibatnya, tubuh menjadi mudah terinfeksi penyakit.

2. Sesak Napas

Selain itu, dampak stres adalah gangguan pernapasan, yaitu sesak napas. Hal ini dapat terjadi karena otak melepaskan hormon kortisol dan adrenalin ketika berada dalam kondisi tertekan. Hormon kortisol dan adrenalin akan meningkatkan fungsi tubuh, salah satunya adalah peningkatan denyut jantung. Karenanya, dapat terjadi penyempitan otot saluran pernapasan dan pembuluh darah sehingga napas menjad pendek dan cepat.

3. Risiko Hipertensi Meningkat

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, produksi hormon kortisol dan adrenalin juga dapat menyebabkan jantung berdebar lebih cepat. Karena hal tersebut, pembuluh darah yang bergerak ke otot besar dan jantung menjadi melebar. Oleh karena itu, risiko hipertensi menjadi meningkat karena naiknya tekanan dan volume darah yang dipompa ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Bahaya! Ini Risiko Overdosis Vitamin C

Setiap orang pasti akan mengalami dampak stres karena permasalahan yang dirasakan. Anda perlu mewaspadai dampak stres apabila gejala mulai bermunculan agar kesehatan tubuh tetap terjaga. PT Mandira Distra Abadi sebagai pedagang besar farmasi terverifikasi di Indonesia menyediakan berbagai vitamin dan suplemen yang dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun