Mohon tunggu...
Naomi Nur
Naomi Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang menyukai fantasi dan berkarya dalam tulisan, berbagai jenis tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pohon Tumbang di Karanglo, Dua Tewas: SATI Turun Tangan

30 November 2024   15:54 Diperbarui: 30 November 2024   15:54 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wujud nyata gotong royong anak muda (mahasiswa SATI) | Dokumen pribadi/Naomi

Pohon besar tumbang di depan STT Satyabhakti, Karanglo, Jumat Malam (29/11), pukul 18.13, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya. Pohon yang tumbang akibat hujan deras yang mengguyur kota Malang dan angin kencang  menimpa beberapa kendaraan yang sedang melintas.

 Tragedi ini mengakibatkan dua korban jiwa, yaitu suami istri, Bapak Darmo Wahono dan Ibu Henny Chrystiana, yang dikenal sebagai jemaat di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Tunjungsekar, Malang. Meski demikian, dua cucu dari almarhum dan almarhumah yang ikut dalam kendaraan tersebut berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat.

SATI di Garda Terdepan

Mahasiswa, dosen, staf, dan alumni SATI segera turun tangan mengevakuasi korban sebelum bantuan resmi tiba. Dengan memanfaatkan alat yang tersedia di kampus, seperti mesin gergaji, parang dan lainnya. Mereka bekerja cepat membersihkan jalan dari batang dan dahan pohon yang menghalangi. Ranting-ranting besar dipotong dan diangkat, memastikan akses jalan dapat segera pulih untuk kendaraan yang terjebak.

mahasiswa beserta staff terjun membantu dalam peristiwa ini | Dokumen pribadi/Naomi
mahasiswa beserta staff terjun membantu dalam peristiwa ini | Dokumen pribadi/Naomi

"2 anak selamat cewek cowok, langsung diamankan dan masuk ke ambulans," ujar Devli, salah satu alumni SATI yang turut membantu di lokasi. Para mahasiswa SATI Ralvi, Doni, Moris, dan rekan lainnya berhasil mengevakuasi satu korban terlebih dahulu dan membawa korban tersebut ke ambulans. "beta yg berusaha buka itu pintu mobil dan ad orng lagi" ujar Ralvi mahasiswa SATI. Proses penyelamatan korban lainnya membutuhkan upaya ekstra, mengingat posisi pohon yang menimpa kendaraan. 

Mobil dari arah Surabaya mengalami kerusakan fatal | Dokumen pribadi/Naomi
Mobil dari arah Surabaya mengalami kerusakan fatal | Dokumen pribadi/Naomi

Kolaborasi dan Solidaritas

Ambulans, tim PMI, relawan, dan pihak Polresta Malang tiba sekitar 30 menit setelah kejadian untuk melanjutkan proses evakuasi.

Proses evakuasi korban| Dokumen pribadi/ Naomi
Proses evakuasi korban| Dokumen pribadi/ Naomi

Dalam waktu dua jam, proses evakuasi berhasil diselesaikan, meski kemacetan panjang, melumpuhkan jalur utama selama proses berlangsung.

Yanto Nobu, staf SATI yang dikenal atas dedikasinya, memegang peran kunci dalam proses evakuasi. Dengan mesin gergaji (senso) di tangan, ia memimpin pemotongan batang pohon yang menutupi mobil dari arah Surabaya, kendaraan dengan kerusakan paling fatal.

"Yanto dari awal sampai akhir tidak berhenti bekerja.  Dia terus berusaha sampai tuntas," kata Vesdi, salah seorang rekan di lokasi.

Yanto Nobu juga mengambil posisi strategis untuk memastikan batang pohon yang sudah dipotong dapat dipindahkan tanpa menimbulkan risiko tambahan. 

aksi nyata tanpa omon-omon| Dokumen pribadi/Naomi
aksi nyata tanpa omon-omon| Dokumen pribadi/Naomi

Sampai akhir kejadian, mahasiswa, dosen, dan staf SATI terus terlibat aktif. Mereka menyediakan tempat untuk batang pohon yang telah dipotong dan mengamankan kendaraan yang tertimpa di area kampus. Tindakan ini memastikan kendaraan tidak terabaikan, sehingga pengendara dapat melanjutkan perjalanan setelah situasi membaik.

Panggilan untuk Pemerintah

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi Pemerintah Kota Malang untuk segera melakukan penataan ulang pohon-pohon besar di area perkotaan, terutama memasuki musim hujan, libur natal dan akhir tahun. Pemantauan rutin dan tindakan preventif sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Harapan di Tengah Duka

Walaupun meninggalkan duka, tetapi aksi cepat SATI mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. "Seperti khotbah Natal: 'Jangan kamu takut. Supaya kita beritahu banyak orang kesukaan besar dari Tuhan. Jangan takut. Ada Tuhan, ada pertolongan,'" ujar Bu Amelia Rumbiak, menyampaikan pesan penghiburan di tengah tragedi ini.

wujud nyata gotong royong anak muda (mahasiswa SATI) | Dokumen pribadi/Naomi
wujud nyata gotong royong anak muda (mahasiswa SATI) | Dokumen pribadi/Naomi
SATI kembali menunjukkan jati diri sebagai institusi yang tidak hanya mendidik secara rohani, tetapi juga hadir sebagai berkat di tengah masyarakat. Dalam setiap musibah, selalu ada tangan-tangan yang menjadi saluran kasih Tuhan bagi mereka yang membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun