Analisis rasisme di Amerika Serikat melalui teori ras kritis menunjukkan bahwa rasisme terhadap keturunan Asia di Amerika Serikat terus mengalami peningkatan, terutama disebabkan dengan adanya kasus "Stop Asian Hate" yang berguna dalam menyuarakan gerakan anti-rasisme. Kepribadian rasis yang dimiliki oleh Presiden Donald Trump semakin membuat tumbuh suburnya kejahatan rasial terhadap keturunan Asia terutama yang berada di Amerika Serikat.
Kasus "Asian Hate" yang terjadi di Amerika Serikat sangat mempengaruhi kenyamanan dan kondisi mental semua orang yang memiliki darah Asia khususnya yang berada di Amerika Serikat. Orang-orang yang asli Amerika Serikat kerap menggunjing dan menggangu orang dengan keturunan Asia ketika mereka berjalan melewati orang-orang Amerika Serikat.
Cara mereka mengganggu biasanya yaitu dengan cara menirukan bentuk mata sipit orang-orang Asia dan mengeluarkan kata-kata kasar bahkan kotor yang memiliki tujuan untuk menyakiti orang dengan keturunan Asia. Dengan adanya perilaku menormalisasi rasisme tersebut, tentunya hal tersebut akan menjadi hal yang biasa dilakukan dan mereka yang melakukannya justru merasa senang bahkan puas.
Penelitian lainnya membahas diskriminasi ras dan hak asasi manusia di Amerika Serikat, serta analisis struktur rasisme dalam film-film seperti "The Help". Hal ini menjelaskan seberapa penting peran masyarakat internasional dalam membentuk jati diri dan norma di tingkat global yang perlu dilindungi, nilai-nilai baru ini antara lain yaitu penghormatan pada Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi.Â
Teori ras kritis sangat relevan dalam memahami rasisme di AS. Rasisme di AS tidak hanya terbatas pada tindakan rasis antar individu, tetapi juga terkait dengan kebijakan, budaya, dan peristiwa sejarah.
Analisis lebih dalam menunjukkan bagaimana rasisme di AS dapat berupa perlakuan rasisme terhadap pihak kepolisian, segregasi, dan perlawanan ras kulit hitam terhadap diskriminasi. Oleh karena itu, untuk mengatasi rasisme di AS, diperlukan pendekatan yang lebih luas dan berkelanjutan, termasuk perubahan budaya, kebijakan dan perlawanan aktif melalui berbagai bentuk.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H