Tayukulon, Pati (18/7/2023) -- Stunting merupakan masalah gizi kronik yang terjadi karena kekurangan gizi sehingga berdampak pada terganggunya pertumbuhan anak. Balita stunting akan terlihat memiliki tubuh yang lebih rendah dari anak usianya. Anggapan yang keliru terkait balita bertumbuh pendek karena faktor genetik menjadi hal yang berbahaya. Faktanya, penyebab stunting yang lebih besar adalah karena faktor lingkungan dan pola asuh orang tua, khususnya terkait pemberian asupan makanan atau gizi.
Kasus stunting di Desa Tayukulon bersifat stagnan. Maksud dari pernyataan ini adalah tidak ada penambahan atau pengurangan jumlah balita stunting setiap tahunnya. Untuk mencegah terjadinya penambahan jumlah kasus stunting di Desa Tayukulon, mahasiswa jurusan Psikologi di Universitas Diponegoro yang bernama Naomi Athira Khansa melakukan edukasi psikologis kepada 7 orang tua dengan balita stunting di RW 2 Desa Tayukulon.
Kegiatan dilakukan selama 2 hari, yaitu di hari Senin, 17 Juli 2023 dan di hari Selasa, 18 Juli 2023. Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan mendatangi dari rumah ke rumah. Kegiatan psikoedukasi secara door to door ini didukung dan didampingi oleh kader posyandu RW 2 Tayukulon. Edukasi dan sosialisasi menggunakan brosur atau leaflet yang berisi materi pola asuh orang tua yang salah sehingga anak kurang mendapatkan gizi, dampak psikologis yang dirasakan balita stunting, tips stimulasi perkembangan psikososial anak, materi terkait stres pengasuhan serta cara penanganan stres pengasuhan orang tua.
Mahasiswa KKN Tim II Undip 2023 mendapatkan respon dan tanggapan yang positif dari kader posyandu dan para ibu dengan balita stunting dari adanya program kerja ini. Harapannya, dengan adanya program kerja ini, masyarakat khususnya para orang tua dapat menyadari bahwa penting untuk memberikan pola asuh yang tepat pada anak, bahkan sedari dalam kandungan. Selain itu, diharapkan para orang tua dapat bekerja sama dalam mengasuh putra putri mereka agar sang anak mendapatkan cukup kasih sayang dan tumbuh dengan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H