Mohon tunggu...
Naomi Butar Butar
Naomi Butar Butar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Hobi berbelanja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Kaya Raya, tapi Mengapa Masih Banyak yang Miskin?

7 Oktober 2024   13:14 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Birokrasi dan Korupsi

Hambatan birokrasi dan praktik korupsi masih menjadi momok yang menghambat optimalisasi pengelolaan sumber daya. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan seringkali tidak sampai ke sasaran.

Tantangan Struktural dalam Pengentasan Kemiskinan.

Kemiskinan di Indonesia bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga melibatkan aspek struktural yang kompleks sepert:

1. Pendidikan dan Keterampilan

Akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan bagi masyarakat miskin. Keterbatasan pendidikan dan keterampilan membuat mereka sulit bersaing di pasar kerja dan terjebak dalam siklus kemiskinan.

2. Kesehatan

Biaya kesehatan yang tinggi dan akses layanan kesehatan yang terbatas dapat memperburuk kondisi ekonomi keluarga miskin. Meskipun ada program JKN-KIS, implementasinya di lapangan masih menghadapi berbagai kendala.

3. Keterbatasan Akses Permodalan

Masyarakat miskin seringkali kesulitan mengakses modal untuk mengembangkan usaha. Sistem perbankan formal cenderung menganggap mereka sebagai nasabah berisiko tinggi.

Langkah-langkah Strategis Menuju Solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun