Penulis: Adilatul Khairani dan Naola Salsabila
 Era revolusi industri 4.0 memiliki banyak kebutuhan terutama untuk mencapai penguasaan literasi dan numerasi. Dalam memaksimalkan penguasaan tersebut perlu dibuat sebuah terobosan di bidang pendidikan, salah satunya program Kampus Mengajar (KM) yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan Kemendikbudristek untuk belajar di luar program studi dengan menjadi mitra guru dalam melakukan berbagai pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan di satuan pendidikan dasar dan menengah. Dengan melaksanakan program ini, Mahasiswa didorong untuk mengembangkan keahlian serta keterampilan abad 21 dan menghasilkan sebuah dampak pada satuan pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penugasan. Pada tahun 2024 ini, Kemendikbudristek telah berhasil melaksanakan Kampus Mengajar sampai angkatan ke-7 sejak dimuainya pada tahun 2021 untuk angkatan pertama.
Kampus Mengajar angkatan 7 sudah dimulai dari bulan Februari 2024. Tim kami terdiri dari mahasiswa PGSD FKIP Unram yaitu Naola Salsabila dan Adilatul Khairani, mahasiswa Manajemen Universitas Bumigora yaitu Aitunnissah, mahasiswa Pendidikan Bastrindo Universitas Nahdlatul Ulama Nila Sopiana, dan mahasiswa Pendidikan Matematika Putri Surya. Kami bertugas di SD Negeri 1 Perampuan yang terletak di desa Perampuan, Kec. Labuapi, Kab. Lombok Barat menghasilkan banyak sekali pengalaman berharga bagi kami. Pemilihan sekolah sebagai tempat penugasan didapati langsung dari pihak Dinas Pendidikan Lombok Barat. SD Negeri 1 Perampuan terpilih menjadi salah satu sekolah penugasan dikarenakan tingkat Literasi maupun Numerasi yang masih cukup rendah, hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil tes Post Test AKM Kelas yang dilaksanakan di kelas 5.
Selaras dengan kebutuhan Era revolsi industri 4.0 untuk mencapai tingkat penguasaan literasi/numerasi dan hasil Postest AKM Kelas di SD Negeri 1 Perampuan yang masih kurang maka, kami Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Mataram Naola Salsabila dan Adilatul Khairani bersama dengan tim KM 7 SD Negeri 1 Perampuan setuju menyusun salah satu Program Kerja yang berkaitan dengan Pengembangan Media Pembelajaran untuk setiap kelas dengan tujuan dapat memudahkan dan menunjang pembelajaran literasi dan numerasi siswa di SD Negeri 1 Perampuan. Berikut ini merupakan beberapa media pembelajaran yang sudah diaplikasikan pada siswa di SD Negeri 1 Perampuan:
1. Papan boba numerasi
Papan Boba Numerasi merupakan media pembelajaran yang mempermudah siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi operasional bilangan bulat. Media pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi, tingkat percaya diri dan keaktifan siswa. Media ini digunakan pada kelas tingkat rendah.
Dalam pembuatan media, perlengkapan yang diperlukan cukup sederhana yaitu dengan menggunakan styrofoam, kertas origami, stiker kartun boba yang diedit sendiri lalu diprint, stik es krim, dan doubletape.
Pembuatan media menggunakan desain di bawah ini.
Tata cara penggunaan media sangatlah mudah karena masih menggunakan metode operasi hitung biasa seperti menghitung menggunakan lidi. Namun, pada saat  pengaplikasian media, para siswa menunjukkan antusias dan keaktifan bahkan ketika siswa menjawab berbagai kuis operasi bilangan bulat semua siswa dapat menjawab dengn benar. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan media sudah cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa kelas rendah.
2. Jadingsi
Jadingsi (Jam Dinding Numerasi) adalah media yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi terkait pemahaman penggunaan jam dinding. Media ini juga dibuat sebagai alat untuk menjembatani pemahaman siswa tentang ketepatan waktu.
Media Jam Dinding Numerasi dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana yaitu menggunakan gunting, benda bulat, styrofoam, kertas origami, pin mading, dan doubletape.
Pembuatan media mengunakan desain di bawah ini.
Penggunaan media dilakukan di kelas 3 dan diterapkan setiap hari. Para siswa setiap harinya mengubah arah jarum sesuai dengan waktu kedatangan dan waktu pulang. Siswa juga ikut berpartisipasi aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media jam dinding numerasi ini.
3. Kotak Kartu Ajaib
Media Kotak Kartu Ajaib ini merupakan media yang diterapkan pada siswa kelas tinggi dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merangkai teks eksplanasi.
Media ini terbuat dari kotak kardus bekas yang dibungkus dengan kertas warna-warni  dan disusun memiliki pintu kecil di bagian atas kotak sebagai jalan mengambil kartu. Alat dan bahan pembuatan media ini sangatlah mudah dan memanfaatkan barang bekas sehingga membutuhkan biaya sedikit namun, menghasilkan media yang menarik.
Tata cara penggunaan media ini dimulai dengan persiapan guru sebelum kelas untuk memilih salah satu tema yang akan dijadikan teks eksplanasi, lalu memilih berbagai macam gambar yang menyangkut kepada tema tersebut. Apabila tema dan gambar sudah ditentukan, gambar dicetak pada kertas buffalo dan digunting menyerupai kartu. Kartu-kartu yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke dalam kotak. Apabila semua persiapan di atas sudah selesai maka guru mengarahkan siswa untuk bergantian maju ke depan lalu memilih kartu yang ada di dalam kotak secara acak kemudian melakukan penjabaran atau memberikan deskripsi terkait gambar yang tertera pada kartu tersebut.
Berikut ini beberapa desain kartu yang dideskripsikan oleh siswa.
Pada saat pengimplementasian media, siswa cukup antusias walaupun masih ada beberapa yang masih takut. Namun, setelah siswa diberikan contoh tentang cara penggunaan media Kotak Kartu Ajaib, merekapun menjadi lebih percaya diri dan tidak takut apabila gilirannya sudah tiba.
4. Papan Pengukuran Satuan Panjang
Media Papan Pengukuran merupakan media yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan para siswa khusus nya di kelas tinggi terkait pengukuran satuan panjang. Pemilihan tema pengukuran satuan panjang ini dikarenakan masih banyaknya siswa kelas tinggi di SD Negeri 1 Perampuan yang masih kesulitan melakukan perhitungan satuan panjang walaupun sudah diajarkan sejak kelas 5.
Berikut ini merupakan desain untuk Media Papan Pengukuran Satuan Panjang.
Media sengaja dibuat minimalis menggunakan papan tulis berukuran kecil dengan tatambahan beberapa dekorasi saja. Berikut ini merupakan desain untuk media Papan Pengukuran Satuan Panjang.
5. Corong Berhitung
Media corong berhitung merupakan media pembelajaran yang ditujukan untuk peningkatan numerasi siswa yang masih kesulitan dalam operasi penjumlahan dan perkalian. Media ini tidak hanya digunakan di kelas rendah saja, akan tetapi bisa digunakan di kelas tingkat tinggi. Selain itu, media ini juga ditujukan bagi siswa yang sangat sulit untuk memahami operasi perkalian dari semua tingkat kelas. Media ini terbuat dari 2 bahan utama yaitu triplek/kayu yang dilubangi dan botol bekas.
Â
Ketika pengimplementasian media, para siswa terlihat sangat antusias karena selalu ingin mencoba menggunakan media Corong Berhitung. Selain itu, siswa terlihat mengalami peningkatan dalam motivasi belajar numerasi karena para siswa yang senang dan ingin terus menerus ingin melakukan operasi penjumlahan ataupun perkalian menggunakan media corong berhitung.
Kami dari tim KM 7 SD Negeri 1 Perampuan berharap agar media yang sudah dibuat memiliki kebermanfaatan dan berdampak bagi siswa di SD Negeri 1 Perampuan. Semoga tulisan kami juga dapat bermanfaat dan dapat menginspirasi  para pembaca agar bisa bersama-sama meningkatkan kemampuan di bidang Literasi dan Numerasi.
Penulis: Adilatul Khairani dan Naola Salsabila
 Video Rekomendasi: https://youtu.be/8WB7eHcORXs?si=hDQCZkOi4P01XWaC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H