Dosis yang dianjurkan dalam mengkonsumsi air rebusan brotowali adalah 150 cc dalam 1 minggu untuk tujuan pencegahan. Sedangkan untuk pengobatan adalah setiap hari mengkonsumsi sebanyak 150 cc selama satu minggu, setelah itu harus diistirahatkan minimal selama 1 minggu.
Catatan :
Pada tahun 1999 beberapa anggota masyarakat Dayak Bahau di Desa Memahak Teboq banyak menggunakan brotowali (cintawali) untuk pengobatan dengan dosis 1 lingkaran kepala (batang brotowali dilingkarkan dikepala kemudian dipotong) ukuran tersebut digunakan untuk anak-anak. Sedangkan dosis untuk orang dewasa adalah satu lingkar perut.
* Pengobatan menggunakan batang dan daun yang dihaluskan
Batang dan daun brotowali yang dihaluskan juga dapat mengobati penyakit kudis dan cacar dengan cara membalurkan batang dan daun yang telah dihaluskan tersebut secara rutin dan membiarkannya sampai mongering sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari pada permukaan kulit tubuh yang terkena cacar atau kudis.
C. Cara Pengawetan Brotowali
Pengawetan batang brotowali agar tidak mudah rusak saat disimpan dapat dilakukan dengan cara mencuci batang brotowali, kemudian mengiris tipis batang brotowali selanjutnya  menjemur irisan batang tersebut dibawah terik matahari sampai mongering. Biasanya diperlukan waktu 2 -- 3hari untuk mengeringkan batang brotowali. Jika irisan batang sudah kering dapat disimpan dikemas di dalam kantong plastic atau toples yang ditutup rapat kemudian disimpan di tempat yang kering.
Keringan batang brotowali dapat digunakan dengan cara direbus atau diseduh seperti menyeduh teh, namun akan lebih efektif hasilnya jika direbus.
D. Efek Negatif Brotowali
Menurut hasil penelitian beberapa ahli, Â akar brotowali sebaiknya tidak digunakan karena bagian tersebut mengandung senyawa berberin yang memiliki efek samping seperti sesak napas, lesu, mimisan, iritasi pada kulit, diare, muntah dan bisa juga menyebabkan keracunan.
Konsumsi air rebusan atau ekstrak brotowali tidak boleh dilakukan secara terus menerus karena diduga dapat mengakibatkan kerusakan pada hati dan dapat mengakibatkan penurunan Hemoglobin (Hb) dalam darah.