Mohon tunggu...
Nanti Ujarwati
Nanti Ujarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Bunda

Penyuluh Kehutanan di UPTD KPH Pesawaran Dinas Provinsi Lampung

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kembali ke Alam: Antara Brotowali, Kesehatan dan Covid-19

11 Agustus 2021   10:49 Diperbarui: 11 Agustus 2021   13:47 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dosis yang dianjurkan dalam mengkonsumsi air rebusan brotowali adalah 150 cc dalam 1 minggu untuk tujuan pencegahan. Sedangkan untuk pengobatan adalah setiap hari mengkonsumsi sebanyak 150 cc selama satu minggu, setelah itu harus diistirahatkan minimal selama 1 minggu.

Catatan :

Pada tahun 1999 beberapa anggota masyarakat Dayak Bahau di Desa Memahak Teboq banyak menggunakan brotowali (cintawali) untuk pengobatan dengan dosis 1 lingkaran kepala (batang brotowali dilingkarkan dikepala kemudian dipotong) ukuran tersebut digunakan untuk anak-anak. Sedangkan dosis untuk orang dewasa adalah satu lingkar perut.

* Pengobatan menggunakan batang dan daun yang dihaluskan

Batang dan daun brotowali yang dihaluskan juga dapat mengobati penyakit kudis dan cacar dengan cara membalurkan batang dan daun yang telah dihaluskan tersebut secara rutin dan membiarkannya sampai mongering sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari pada permukaan kulit tubuh yang terkena cacar atau kudis.

C. Cara Pengawetan Brotowali

Pengawetan batang brotowali agar tidak mudah rusak saat disimpan dapat dilakukan dengan cara mencuci batang brotowali, kemudian mengiris tipis batang brotowali selanjutnya  menjemur irisan batang tersebut dibawah terik matahari sampai mongering. Biasanya diperlukan waktu 2 -- 3hari untuk mengeringkan batang brotowali. Jika irisan batang sudah kering dapat disimpan dikemas di dalam kantong plastic atau toples yang ditutup rapat kemudian disimpan di tempat yang kering.

Keringan batang brotowali dapat digunakan dengan cara direbus atau diseduh seperti menyeduh teh, namun akan lebih efektif hasilnya jika direbus.

D. Efek Negatif Brotowali

Menurut hasil penelitian beberapa ahli,  akar brotowali sebaiknya tidak digunakan karena bagian tersebut mengandung senyawa berberin yang memiliki efek samping seperti sesak napas, lesu, mimisan, iritasi pada kulit, diare, muntah dan bisa juga menyebabkan keracunan.

Konsumsi air rebusan atau ekstrak brotowali tidak boleh dilakukan secara terus menerus karena diduga dapat mengakibatkan kerusakan pada hati dan dapat mengakibatkan penurunan Hemoglobin (Hb) dalam darah.

*Dari Berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun