Mohon tunggu...
Sunandar
Sunandar Mohon Tunggu... Petani - Hanya Petani yang menulis

Saya petani, lahir dari pasangan petani. belajar mengabdi dengan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Anggrek Indonesia Kini dan Nanti

14 Desember 2024   09:18 Diperbarui: 14 Desember 2024   09:24 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggrek Bulan (dok.pribadi) 

Mari Dilakukan Bersama

Secara kajian ilmiah, satu pohon besar mampu menyuplai oksigen untuk dua orang. tanaman kecil jika digabung dan dirawat tentu juga menghasilkan oksigen yang cukup untuk sekitar. Termasuk tanaman anggrek.

Hal sederhana bisa kita mulai. Dari diri kita sendiri dan sekarang. Dari kecil untuk kelangsungan keanekearagaman hayati Indonesia kini dan yang akan datang. 

Pertama, mari mulai merawat dan mengkoleksi tanaman anggrek spesies asli Indonesia. Mulailah dari hasil budidaya. Budidaya melalui kultur jaringan yang banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pilih dan pelajari jenis tanaman anggrek yang akan dikoleksi lalu pilih nursery atau penjual tanaman anggrek yang kredibel.

Tidak perlu ragu akan harganya mahal. Biasanya jenis spesies endemik Indonesia dijual dengan harga terjangkau. Pengalaman sebagai penghobi tanaman anggrek, spesies rawatan biasanya dijual seharga Rp.10.000-50.000 untuk bibit dan Rp.150.000-250.000 untuk usia dewasa mendekati siap bunga.

Melalui belanja pada penjual tanaman terdekat, kita membantu petani tanaman hias dalam negeri untuk bertahan dan tetap melestarikan tanaman hias. Pola ini tentu akan berdampak pada perputaran roda ekonomi di masyarakat. Tentu, mengurangi inflasi yang membantu negara melalui APBN tetap stabil.

Rawat dan pajang anggrek di teras rumah. Sampaikan kepada khalayak bahwa anggrek indah dan asyik dirawat. Jika halaman terbatas, tempel saja pada pepohonan sekitar. Tanaman anggrek memang aslinya hidup menempel pohon. Jangan lupa diberi nama anggrek tersebut agar yang melihatnya nanti juga tahu nama sebelumk upload di story akun sosial media.

Kedua, biarkan anggrek tetap lestari di alam. Datanglah ke hutan, gunung atau sungai yang banyak pepohonan. Abadikan foto tanaman anggrek. Jangan beri tahu lokasi detail, cukup lokasi mayor dari tanaman tersebut hidup. Misal seperti yang dilakukan tim Biodeversity Warrios  by KEHATI yang dilakukan pada bulan Januari 2024 lalu. Mereka datang ke bagian barat pulau Jawa dan mendokumentasikan anggrek disana lengkap dengan deskripsi jenis dan cara hidup anggrek tersebut. Tidak perlu membawanya pulang. Biarkan mereka lestari.  

Ketiga, sampaikan tulisan ini ke khalayak dekat dan ramai. Teruskan pesan bahwa negara kita kaya akan keanakaragaman hayati yang salah satunya anggrek. Merawat 1 tanaman sama dengan merawat oksigen untuk sekitar. Satu orang satu anggrek, maka 270 juta penduduk kita sebanding dengan keragaman anggrek dunia. Mengapa? Karena anggrek untuk generasi kini dan nanti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun