Mohon tunggu...
Nanis ReginaChoerunnisa
Nanis ReginaChoerunnisa Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Seorang guru SD di lingkungan kecamatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebijakan Sebagai Pemimpin

15 Februari 2023   20:40 Diperbarui: 15 Februari 2023   20:44 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.1.a.8. Koneksi Antar materi

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin. Ing ngarso sung tuladha (di depan memberi teladan), ing madya mangun karsa (di tengah membangun motivasi), dan tut wuri handayani ( dibelakang memberikan dukungan). Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka adalah dalam situasi sebenarnya akan selalu ada dilema etika atau bujukan moral yang ditemukan di lingkungan sekolah. Oleh karena itu guru harus menerapkan Pratap triloka dengan cara menjadi suri tauladan yang baik bagi muridnya, aktif memberikan motivasi positif bagi muridnya, dan memberikan dukungan moral dalam pengembangan minat bakat dan potensi muridnya.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan membantu dalam pengambilan keputusan. Apabila nilai yang tertanam pada diri kita merupakan nilai-nilai kebajikan maka keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang terbaik dan membawa kebaikan. Begitupun sebaliknya apabila nilai yang tertanam pada diri kita bukan nilai kebajikan maka keputusan yang dihasilkan belum tentu membawa kebaikan di masa yang akan datang. Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita akan menuntun kita dalam mengambil keputusan. Apakah termasuk kedalam dilema etika atau bujukan moral. Apakah resiko yang dihasilkan akan berdampak positif atau negatif kedepannya. Apakah keputusan tersebut berpihak kepada murid atau tidak.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatan coaching yang diberikan pendamping dan fasilitator sangat membantu saya selama proses pembelajaran. Sebelum pengambilan keputusan, bisa dilakukan dengan menggunakan coaching terlebih dahulu. Misalnya dalam menghadapi dilema etika atau bujukan moral, coaching dilakukan untuk mencari kebenaran dan alasan terjadinya suatu kasus yang kemudian diambil solusi atas permasalahannya. Pengambilan keputusan dengan cara coaching merupakan salah satu langkah yang efektif karena keputusan yang diambil berdasarkan potensi coachee sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik dan dapat dipertanggung jawabkan

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dalam mengambil keputusan, seorang guru harus mempunyai 5 Kompetensi sosial emosionalnya yang terdiri dari kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Apabila guru mempunyai pengelolaan dan menyadari aspek sosial emosionalnya, diharapkan keputusan yang diambil merupakan keputusan yang dilakukan dengan kesadaran penuh (mindfulness) yang akan menciptakan kesejahteraan sosial (well-being) bagi muridnya.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Nilai-nilai guru penggerak yaitu reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif, dan berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru dalam menentukan keputusan dari masalah moral atau etika. Penentuan bujukan moral atau dilema etika dapat silakukan dengan menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pada uji legalitas dapat terlihat apabila masalah tersebut benar lawan benar maka kasus tersebut adalah dilema etika, akan tetapi apabila kasus tersebut benar lawan salah maka termasuk dalam bujukan moral.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat dalam dilema etika maupun bujukan moral dapat dicapai apabila dilakukan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Hal itu agar keputusan yang diambil dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan di lingkungan saya dalam menjalankan pengambilan keputusan adalah tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan yang sudah diambil bersama. Kemudian kurangnya kejujuran dari salah satu atau kedua belah pihak dalam kasus yang terjadi sehingga berpengaruh terhadap keputusan yang diambil.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik yang berpihak kepada murid. Salah satunya dengan pengajaran yang memerdekakan murid. Kodrat murid yaitu kodrat alam dimana dalam hal ini murid dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga tercipta kebahagiaan murid. Dalam memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid-murid yang berbeda-beda, dapat dilakukan dengan penggunaan metode belajar, media pembelajaran, system penilaian yang disesuaikan dengan kebutuhan murid. Sehingga murid dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil harus berdasarkan berpihak kepada murid. Keputusan yang berpihak kepada murid dilakukan dengan pertimbangan yang matang denganmelakukan terlebih dahulu pemetaan terhadap minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajar murid yang nantinya dilakukan pembelajaran berdiferensiasi yaitu melakukan diferensiasi proses dan diferensiasi produk.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Dalam melakukan pengambilan keputusan hendaknya berpedoman kepada filosofi Pratap Triloka yaitu ing ngarsa sung tulodho, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Selain itu dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan nilai dan peran guru penggerak, menerapkan 5 kompetensi sosial emosional, dan memiliki keterampilan coaching dalam penggalian kasus sehingga tercipta lingkungan sekolah yang positif, aman, nyaman dan berpihak kepada murid.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dalam penentuan masalah, apakah masalah tersebut masuk ke dalam dilema etika atau dilema moral hal yang pertama dilakukan adalah dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Apabila benar lawan benar berarti termasuk dilema etika, dan apabila benar lawan salah maka termasuk bujukan moral.

Hal yang diluar dugaan saya adalah apabila sebuah masalah telah melewati uji legal yang menyatakan bahwa masalah tersebut adalah benar lawan salah, maka 9 langkah pengambilan keputusan tidak perlu dilanjutkan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, yaitu berdasarkan paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan. Pada saat itu saya hanya memikirkan dan memposisikan saya berada pada murid yang harus tidak naik karena jarang sekolah tanpa memperdulikan keadilan bagi murid lainnya yang rajin sekolah. Setelah mempelajari modul ini ternyata dalam pengambilan keputusan harus diselesaikan dengan menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan agar keputusan yang diambil berpihak kepada murid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini, pengambilan keputusan harus dilakukan dengan melalui 9 langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Tidak tergesa-gesa dan diputuskan secara sepihak tanpa berpusat pada murid agar dapat dipertanggung jawabkan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Topik pada modul ini sangat penting untuk dipelajari baik sebagai individu maupun sebagai seorang pemimpin. Sebuah keputusan harus diambil berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Dengan mempelajari modul ini diharapkan setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat dan berpihak kepada murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun