Mohon tunggu...
Nanp
Nanp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi menulis karya ilmiah maupun karya tulis fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bekal di Saku Kecil

8 Juli 2023   23:03 Diperbarui: 10 Juli 2023   20:32 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pinterest.com

Bekal di Saku Kecil

Tuturmu yang akan menemaniku hingga aku menua

Nyatanya tutur kita tak selaras dengan kehendak-Nya

Ini bukan pilihanmu, inipun bukan pilihanku

Aku dan engkau terpisah oleh maut

Sejenak ku teringat bahkan daun kecil jatuh

Itu kehendak Tuhan

Hingga Lagu berjudul Bunda yang biasa ku nyanyikan diwaktu kecil

Terasa sangat berat untuk ku nyanyikan kembali

Gerakan jemari menggoreskan tinta air mata

Mengenangmu Ibu

Rasa mencengkam hingga sesak di dada

Namun rasa itu perlahan sirna, dengan rasa kerelaanku

Kau panjatkan doa untukku sepanjang hari

Hingga akhir hayatmu kau tak pernah berhenti mendoakanku

Tetesan air mata tiap sujudku

Tak mampu membalas doa yang yang kau panjatkan tiap kedipan matamu

Kecintaanmu padaku melebihi kecintaanmu pada dirimu

Langkah demi langkau kau tempuh untuk penghidupanku

Kasihmu tak pernah hilang walaupun kau telah tiada

Jika kau tahu Bu, goresan yang tulisan ini penuh air mata Bu

Teringat buih-buih cinta yang kau selipkan di dalam hidupku

Tertanam begitu besar arti cinta dalam hidupku

Kita sudah berbeda tapi keyakinanku tetap sama yaitu kau selalu menemani langkahku

Tiap jejak langkah yang aku pijakkan adalah tuaian dari doa yang tanamkan

Impian mu terhadapku satu-persatu akan terwujud

Benih bintang yang kau tanam pada ku kini mulai bersinar

Darahmu mengalir di darahku, hembusan nafas ini adalah pengorbananmu

Petuahmu yang selalu menancam di sanubariku

Mengutus akal ku selalu berpikir sabar

Air mata ku terus menetes

Tatkala ku ingat ujaran rendah orang pada kita

Terimakasih atas semua bekal yang kau selipkan di saku kecilku

Yang ku bawa untuk aku melajutkan hidupku tanpamu

Hanya doa yang kupintakan pada Sang Pencipta

Kau mendapatkan kasih dari-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun