Mengenangmu Ibu
Rasa mencengkam hingga sesak di dada
Namun rasa itu perlahan sirna, dengan rasa kerelaanku
Kau panjatkan doa untukku sepanjang hari
Hingga akhir hayatmu kau tak pernah berhenti mendoakanku
Tetesan air mata tiap sujudku
Tak mampu membalas doa yang yang kau panjatkan tiap kedipan matamu
Kecintaanmu padaku melebihi kecintaanmu pada dirimu
Langkah demi langkau kau tempuh untuk penghidupanku
Kasihmu tak pernah hilang walaupun kau telah tiada
Jika kau tahu Bu, goresan yang tulisan ini penuh air mata Bu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!